Bisnis.com, JAKARTA – Apakah Anda menyukai desain grafis atau memiliki bakat untuk menciptakan karya seni yang menarik? Jika iya, maka bisnis sablon bisa menjadi salah satu jenis usaha yang tepat untuk Anda.
Bisnis sablon bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan karena bisnis ini bisa dikatakan tidak pernah sepi peminat dan diminati oleh berbagai kalangan untuk berbagai tujuan.
Namun, bukan berarti mudah untuk menjalankan sebuah bisnis percetakan yang sukses. Seperti halnya bisnis apa pun, Anda perlu melakukan perencanaan yang matang sebelum memulai menjalankannya.
Tips memulai bisnis sablon
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dipersiapkan sebelum memulai bisnis sablon.
1. Rencanakan bisnis Anda
Sebelum Anda memulai bisnis sablon kaos, ada baiknya jika Anda mencari informasi tentang bisnis tersebut. Perlu diketahui, bahwa sablon kaos sendiri ada banyak jenisnya. Untuk itu, Anda perlu memilih salah satu dari sekian banyak jenis sablon yang ada.
2. Tentukan lokasi
Lokasi untuk membuka usaha juga memiliki peran penting dalam usaha yang akan Anda jalankan. Sebaiknya pertimbangkan untuk memilih lokasi yang strategis.
Baca Juga
3. Persiapkan peralatan
Untuk meminimalisir pengeluaran dalam mempersiapkan peralatan, Anda bisa memilih untuk membeli peralatan bekas dengan kualitas yang bagus.
4. Networking
Anda bisa mencoba untuk membangun jaringan untuk membantu memasarkan bisnis yang akan Anda jalankan.
5. Tentukan harga jual
Jangan lupa untuk menghitung setiap pemasukan dan pengeluaran dari bisnis Anda. Hal ini berguna untuk menentukan harga jual dan mengetahui apakah bisnis Anda berjalan baik atau tidak.
6. Lakukan promosi digital
Di era yang serba digital seperti saat ini, Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan hasil pengerjaan sablon Anda agar tercipta brand awareness pada produk Anda.
Berapa biaya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis sablon?
Melansir laman Step by Step Business, Selasa (3/10/2023), biaya awal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis sablon berkisar antara Rp140 juta hingga Rp420 juta atau lebih.
Sejauh ini, biaya awal tertinggi adalah peralatan sablon Anda, yang meliputi mesin sablon, pengering sablon, dan banyak lagi. Jika Anda membutuhkan pelatihan, ada banyak sekali kursus dan lokakarya sablon online dengan biaya yang bervariasi.
Jika Anda ingin memulai dengan investasi minimal, Anda bisa mencoba untuk beroperasi dari rumah, setidaknya di bulan-bulan pertama. Ada baiknya juga mencari peralatan sablon bekas dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan memberli peralatan sablon baru.
Berapa banyak pendapatan yang bisa Anda hasilkan dari bisnis sablon?
Pendapatan akan bergantung pada produk yang Anda tawarkan dan jumlah warna yang Anda harapkan untuk digunakan. Sebagai contoh, mencetak kaos dengan tiga warna akan menghasilkan angka pendapatan yang berbeda dari mencetak mug dengan satu warna.
Mari kita gunakan pesanan untuk 50 kaos khusus tiga warna sebagai contoh. Kaos polos masing-masing seharga Rp30 ribu, sedangkan bahan Anda rata-rata Rp15 ribu per kaos. Itu berarti total biaya Anda sekitar Rp2 juta terurai menjadi sekitar Rp45 ribu untuk setiap kaos, yang kemudian Anda jual masing-masing seharga Rp100 ribu, menghasilkan sekitar Rp5 juta.
Ini berarti Anda akan memiliki margin keuntungan sekitar 55% dan menghasilkan keuntungan sekitar Rp3 juta dari pesanan ini, yang seharusnya tidak lebih dari satu jam untuk memenuhi pesanan.
Dalam satu atau dua tahun pertama, Anda mungkin mendapatkan rata-rata lima pesanan per minggu, menghasilkan lebih dari Rp1 miliar pendapatan tahunan dan sekitar Rp700 juta laba tahunan, dengan asumsi margin 55%.
Setelah beberapa tahun, Anda mungkin menghasilkan 20 penjualan per minggu, tetapi dengan biaya overhead yang lebih tinggi, karena staf dan fasilitas, margin Anda akan turun menjadi 30% dan Anda mungkin hanya menghasilkan keuntungan sekitar Rp1 juta dari setiap pesanan.
Namun, Anda akan menghasilkan lebih dari sekitar Rp5 miliar dalam pendapatan tahunan. Dengan margin 30%, Anda akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp1,7 miliar. (Kresensia Kinanti)