Bisnis.com, JAKARTA - Bagi pecinta fashion kasual dan street-wear pasti sudah tak asing dengan jenama Erigo, terlebih dengan beragam konten dan kolaborasi bersama artis-artis ternama yang sering mereka lakukan.
Di balik besarnya nama Erigo ada sosok Muhammad Sadad yang membangun brand fesyen kasual lokal tersebut lebih dari sedekade lalu.
Melalui acara Pertamina SMEXPO, Sadad menceritakan caranya membangun bisnis dari nol. Pria kelahiran Aceh 15 Juni 1990 itu memulai bisnis pakaian pada 2011 dengan nama awal Selected & Co.
Alih-alih berjualan baju-baju kasual, dia awalnya menjual Batik yang bahannya didapatkan dari pasar Tanah Abang. Mengawali bisnisnya, setiap hari dia harus keliling Jakarta naik motor untuk bisa mengambil pasokan barang, ke gudang, lalu ke toko untuk berjualan.
Ketika ditanya alasannya memulai dari Batik, karena dulu pasar Batik sempat ramai ketika ada imbauan bahwa pada hari tertentu harus pakai batik. Tapi ternyata tren itu tak bertahan lama walaupun aturan tersebut masih ada sampai sekarang.
Kemunculan Erigo
Karena sudah kehabisan momentum dari berjualan batik, pria yang sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi UI tersebut akhirnya beralih menjual baju-baju kasual. Seiring nama brandnya semakin besar, Sadad juga terpaksa meninggalkan kuliahnya.
Baca Juga
Selanjutnya, nama Erigo sendiri dipilih dengan mudah, menggunakan salah satu nama produk yang ada di brand sebelumnya, Selected & Co. Pergantian nama tersebut juga dipertimbangkan karena brand dengan nama yang sama sudah ada di Inggris, dan takut jadi masalah besar ketika brand miliknyabisa besar.
"Erigo berasal dari bahasa latin, kebetulan pas dicari artinya bagus, menstimulasi, memperbaiki, membangun," imbuhnya.
Tak dimulai dengan mudah, untuk promosi produknya kala itu, Sadad memanfaatkan jaringan pertemanan, mulai dari mengirim produk dan minta tolong teman yang ada di Bali untuk foto-foto produknya.
Dia juga sempat mengikuti beberapa pameran salah satunya di Karawang, namun saking tak punya uang, Sadad harus rela menginap di masjid dan mandi di pom bensin. Keuntungan berpihak, kini Erigo bahkan punya pabrik dan gudang hingga seluas 5 hektare di Karawang.
"Dulu pikirnya nggak apa-apa tidur di masjid, mandi di pom bensin, yang penting promosi tetap jalan, konten kita yang penting harus bagus," jelasnya di Pertamina SMEXPO, di Gandaria City Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Kunci Kesuksesan Erigo
Ada tiga kunci sukses yang dipegang oleh Sadad dalam membangun bisnisnya, yaitu inspirasi, konsisten, dan hoki atau keberuntungan.
Menurutnya, untuk bisa menjalankan bisnis perlu inspirasi. Tak perlu tokoh-tokoh ternama, Sadad mendapat inspirasi untuk maju dan sukses dari sang istri yang tengah hamil dan akan segera dikaruniai anak.
"Mereka jadi inspirasi saya saat itu, karena artinya produk atau jualan apa pun saat itu pikirannya harus jadi, harus sukses. Inspirasi itu penting sebagai semangat tambahan buat kita menjalankan bisnis," katanya.
Selanjutnya, adalah konsistensi. Sejak awal menjalankan Erigo, Sadad konsisten membuat konten yang bagus di mana-mana. Beruntung pada awal Erigo berdiri, media sosial belum menggunakan algoritma, sehingga dengan membuat konten sebanyak-banyaknya bisa membuat nama Erigo lebih mudah terkenal.
Momentum tersebut dimanfaatkannya dengan tetap konsisten mempromosikan produk bagaimana pun caranya. Bisa lewat media sosial, lewat pameran, sampai iklan ke artis-artis terkenal.
Setelah itu, jika sudah tekun, hoki atau keberuntungan akan menyusul.
"Misalnya, ketika konsisten menghubungi artis atau orang-orang terkenal untuk promosi, saya dulu emailin satu-satu, karena konsisten, pasti ada yang masuk satu, di situlah hoki buat kita, harus kita manfaatkan sebaik mungkin momentumnya," imbuhnya.