Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Taipan Indonesia Pemilik Properti Mewah di Luar Negeri

Deretan konglomerat Indonesia yang memiliki properti di luar negeri, termasuk wanita terkaya di Indonesia.
Sukanto Tanoto salah satu dari Sederet Taipan Indonesia Pemilik Properti Mewah di Luar Negeri
Sukanto Tanoto salah satu dari Sederet Taipan Indonesia Pemilik Properti Mewah di Luar Negeri

Bisnis.com, JAKARTA - Meski harga properti di dunia sedang mahal-mahalnya, hal itu tak jadi masalah bagi para konglomerat di Indonesia, bahkan untuk punya properti di luar negeri. 

Meskipun harganya selangit, memiliki properti di luar negeri bisa menjadi investasi dengan keuntungan yang menjanjikan, mengingat nilainya yang terus naik. 

Beberapa negara jadi tujuan mereka memiliki properti di mancanegara, seperti di Singapura, Australia, Inggris, Amerika, dan juga beberapa negara lainnya.

Berikut ini taipan-taipan Indonesia yang memiliki properti komersial di luar negeri:

1. Robert Budi Hartono & Michael Hartono 

Melansir data Forbes, Sabtu (6/1/2024) Hartono bersaudara yakni Robert Budi Hartono dan Michael Hartono memiliki harta senilai US$48 miliar atau setara dengan Rp744,16 triliun dan menduduki orang terkaya nomor satu di Indonesia.

Keduanya merupakan pewaris perusahaan manufaktur rokok kretek Djarum dari sang ayah. Tak hanya itu, keduanya juga meraup kekayaan dari investasi besar mereka di Bank Central Asia (BCA).  

Berkat kekayaannya, tak heran keluarga ini memiliki sejumlah properti mewah di luar negeri. Hartono bersaudara merupakan pemilik blok raksasa di Jutland Parade yaitu sebuah nama jalan di kawasan elit Dalkeith, Perth, Australia Barat. Jalan ini terletak di tepi sungai Swan yang mengitari Perth.

Berdasarkan laporan The Market Herald, properti mewah bergaya Georgian di Jutlande Parade seluas 2.372 meter persegi terjual dengan harga US$16,5 juta atau Rp160,7 miliar.

Keluarga Hartono diketahui mengembangkan 5 rumah di wilayah tersebut untuk tempat destinasi liburan keluarga. 

Hunian mewah itu memiliki tiga lantai dengan luas 1.800 meter persegi mencakup 9 kamar tidur, 12 kamar mandi. Selanjutnya, ada 2 rumah di tepi sungai yang memiliki 4 kamar tidur yang merupakan rumah miliki anak-anaknya yakni Vanessa dan Stefanus Hartono. Sementara, untuk dua blok yang ada di tengah telah dijual.

2. Low Tuck Kwong

Menyusul kekayaan Hartono bersaudara, Low Tuck Kwong berada di urutan ketiga orang terkaya di Indonesia. Per 6 Januari 2024, Forbes mencatat Low Tuck Kwong memiliki kekayaan senilai US$27,2 miliar atau setara dengan Rp421,69 triliun. 

Pria yang lahir di Singapura itu adalah pengusaha dan pemilik perusahaan tambang dan batu bara paling sukses di Indonesia, Bayan Resources, hingga mendapat julukan Raja Batu Bara. 

Dengan kekayaannya, Low Tuck Kwong juga memiliki sejumlah properti yang ada di berbagai negara, salah satunya adalah rumah sakit di Singapura yakni Farrer Park Hospital. 

Di kawasan yang sama, dia juga mengembangkan One Farrer Hotel & SPA dan menjadi kompleks perawatan kesehatan dan perhotelan yang terintegrasi, pertama di dunia. 

Farrer Park sendiri merupakan salah atu lokasi bersejarah di Singapura, di mana serangakaian peristiwa olahraga, politik, dan penerbangan selama 180 tahun terakhir terjadi di sana. 

Tak hanya di Singapura, Low Tuck Kwong juga memiliki dua perusahaan properti di Malaysia, yakni Desaria Property Sdn. Bhd. dan Desaria Home Sdn. Bhd. yang keduanya menjalankan proyek di Lembah Kelang, Malaysia.

Di Malaysia, Low Tuck Kwong juga menjadi pemilik properti, apartemen mewah The Manor Kuala Lumpur dengan ketinggian 46 lantai dan berisi 212 unit kondominium.

3. Keluarga Widjaja

Berdasarkan data Forbes, keluarga pendiri Sinar Mas Group ini memiliki kekayaan sebesar US$10,8 miliar atau setara dengan Rp158,92 triliun. Keluarga ini memupuk harta kekayaannya dari gurita bisnis di bidang real estat, kertas, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis, hingga telekomunikasi. 

Keluarga Widjaja memiliki berbagai jenis properti yang juga tersebar di berbagai negara. Salah satunya adalah portofolio bangunan komersial premium yaitu gedung perkantoran senilai £195 juta atau sekitar Rp3,6 triliun di 32-50 Strand, London. 

Grup ini juga memiliki kawasan properti residensial di tiga wilayah di China, yakni di Taicang, Shenyang, dan Chengdu dengan luas lahan berkisar 246.000 meter persegi. 

Tak hanya itu, di Malaysia keluarga Widjaja juga memiliki hotel dan resor seluas 300 hektare dan juga melakukan akuisisi saham perusahaan properti di Amerika Serikat. 

4.  Sri Prakash Lohia

Sri Prakash Lohia menurut data Forbes saat ini adalah orang terkaya keenam di Indonesia. Kekayaannya mencapai US$8,5 miliar atau setara dengan Rp131,77 triliun pada Januari 2024. 

Sri Prakash Lohia adalah pemilik perusahaan tekstil PT Indo-Rama Synthetics Tbk., yang berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini memiliki sejumlah cabang dan pabrik yang tersebar di Indonesia, Uzbekistan, dan Turki. 

Kini tinggal di London, Inggris, konglomerat petrokimia dan tekstil ini merupakan pemilik properti mewah di pusat kota London, Inggris yaitu Sheridan House yang dia beli pada 2008 silam. 

Mengutip Times of India, Sheridan House merupakan properti bersejarah yang dulunya adalah tempat tinggal Jenderal John Burgoyne, salah satu tokoh penting pada Perang Revolusi Amerika. 

Sri Prakash Lohia membeli properti ini ketika kondisinya sudah nyaris ambruk, kendati bangunan tersebut adalah warisan milik negara. Dia melakukan perbaikan selama 5 tahun dan menjadikan Sheridan House sebagai properti pribadi. 

Selain itu, dia juga membeli sejumlah lahan di sekitar Sheridan House untuk dijadikan garasi koleksi mobil-mobil mewahnya. 

 

5. Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto adalah orang terkaya ke-20 di Indonesia. Dia merupakan pendiri grup usaha Royal Golden Eagle (RGE) dan memiliki kekayaan senilai US$3,15 miliar atau setara dengan Rp48,83 triliun. 

Sukanto Tanoto dikenal memiliki sejumlah properti di berbagai negara. Dia sempat membeli mal Tanglin Shopping Centre di Singapura seharga US$645 juta atau setara Rp9,5 triliun pada Februari 2022 melalui perusahaannya Pacific Eagle. 

Properti ini memiliki luas tanah seluas 68.512 kaki persegi dan bisa dikembangkan menjadi properti komersial dengan ketinggian maksimum 20 lantai. 

Tak hanya itu, melalui Pacific Eagle dia juga membeli gedung di dekat Botanic Garden, Singapura, yang akan dibangun kembali. 

Sukanto Tanoto juga terciduk investigasi OpenLux oleh Le Monde dan OCCRP memiliki investasi di puluhan properti senilai ratusan juta euro, di antaranya dia membeli istana Raja Ludwig di Munchen senilai 350 juta euro atau setara Rp5,7 triliun di Munich pada 2019. 

Terbaru, Sukanto Tanoto baru saja mencaplok hotel mewah "Wanda Reign on The Bund" di Shanghai dari pengembang Tiongkok yakni Dalian Wanda group. Melansir dari laman Forbes, nilai transaksi yang dilakukan oleh bos sawit RI untuk memboyong hotel mewah tersebut diperkirakan tembus US$240 juta atau senilai Rp3,72 triliun (asumsi kurs: Rp15.513).

"Sebagai investor jangka panjang, Pacific Eagle Real Estate mengakuisisi Shanghai Wanda Reign di hotel Bund untuk apresiasi modal,” kata juru bicara Pacific Eagle, seperti dikutip dari Forbes Rabu (3/1/2023). Dalam perinciannya, Wanda Reign on the Bund merupakan sebuah hotel mewah di Shanghai dengan total 193 kamar yang berlokasi di distrik tepi laut Bund

Dalam laporan yang sama, anaknya, Anderson Tanoto, yang merupakan Direktur RGE, juga disebut memiliki gedung-gedung mewah di Jerman, rancangan arsitek kondang Frank O. Gehry.

Putra Tanoto membeli sebuah bangunan ikonik di Düsseldorf dengan harga kurang dari 50 juta euro atau setara dengan Rp816,8 miliar. 

6. Bachtiar Karim dan Keluarga

Mengutip dari Forbes, Keluarga Bachtiar Karim memiliki kekayaan bersih US$3,9 miliar atau setara dengan Rp60,46 triliun per Januari 2024. 

Bachtiar merupakan pendiri perusahana kelapa sawit Musim Mas, bersama kedua saudaranya yaitu Burhan dan Bahari, yang memasok minyak sawit ke pasar Asia, Eropa, dan Amerika. 

Musim Mas Pte Ltd memiliki kantor pusat di Singapura dan telah memproduksi beberapa merek minyak goreng, seperti SunCo, Tani, M&M, Amago, Good Choice, dan Voila. 

Saat ini berdomisili di Medan, orang terkaya ke-15 di Indonesia ini memiliki properti yang tersebar di berbagai negara. 

Keluarga Karim memiliki properti di Australia senilai US$43,8 juta atau Rp641,9 miliar bernama Quest Woolloongabba, yang merupakan sebuah hotel di Woolloongabba, Brisbane, Queensland, Australia. Properti ini terdiri dari 132 kamar dan empat toko ritel di lantai dasar. 

Properti mewah lainnya milik keluarga Bachtiar adalah hotel Harbour Rocks Hotel di distrik The Rocks Sydney dengan harga sekitar US$40 juta atau Rp587,2 miliar, yang dibeli pada Oktober 2022. 

Tak hanya itu, dia juga menjadi pemilik rumah bersejarah di Singapura, Tan Yeok Nee di 101 Penang Road Singapura, dengan harga hampir Rp1 triliun pada Maret 2022. Rumah tersebut pernah menjadi milik Tan Yeok Nee, pengusaha kelahiran Chaozhou, Guangdong, China, yang dibangun pada 1885. 

Di Singapura, mereka juga memiliki properti Royal Darby Park Executive Suites, yang dibeli pada 2019 dari Royal Group dengan harga Rp1,7 triliun. 

7. Mochtar Riady

Keluarga Mochtar Riady disebut memiliki kekayaan sebesar US$1,4 miliar atau setara dengan Rp21,70 triliun dan menjadi orang terkaya di Indonesia ke-34. 

Mochtar Riady merupakan pendiri grup Lippo yang perusahaannya bergerak di berbagai bidang meliputi bisnis real estat, ritel, kesehatan, media, dan pendidikan. Saat ini, Grup Lippo sendiri dijalankan oleh putranya, James dan Stephen Riady. 

Putra Riady, Stephen, menjalankan perusahaan properti Singapura, OUE Reef Development, yang pada Juli 2020 telah menjual Menara Bank AS yang ikonis di pusat kota Los Angeles.

Mengutip dari Business Times, dia juga telah membeli sebuah rumah mewah tipe Good Class Bungalow (GCB) dengan harga 95 juta dolar Singapura pada 2019 atau sekitar Rp1,10 triliun melalui OUE Reef Development. 

Properti tersebut memiliki luas tanah 3.182 meter persegi dan terletak di Nassim Road 26A, sebuah jalan sepanjang kurang dari satu mil yang terletak di antara Tanglin Road dan Botanical Garden Singapura.

8. Dewi Kam

Satu-satunya perempuan dalam daftar ini, Dewi Kam merupakan orang terkaya ke-10 di Indonesia dan perempuan terkaya nomor satu di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$4,45 miliar atau setara dengan Rp51,84 triliun. 

Dia dilaporkan membeli sebuah unit properti mewah seluas 4.112 kaki persegi di Scotts HighPark seharga US$165 jua pada 1990-an dari Capital Land di Singapura. 

Scotts HighPark adalah sebuah gedung residensial dengan 27 lantai yang terletak di Scotts Road, di wilayah bergengsi Singapura, Distrik 9. 

Bangunan ini memiliki dua menara, pertama menara berlantai 19 dan kedua berlantai 27. Menara pertama dengan 19 lantai memiliki apartemen dua dan tiga kamar tidur dengan luas antara 1.141 hingga 2.110 kaki persegi. 

Sementara itu, untuk menara kedua, memiliki unit empat kamar tidur dengan luas antara 3.466 hingga 4.112 kaki persegi, serta penthouse. Unit penthouse terbesar terdiri dari lima kamar tidur dengan luas 6.545 kaki persegi.

Gedungnya berada di antara Goldbell Towers dan Sheraton Towers Singapore Hotel. Lokasinya sangat dekat dengan stasiun pertukaran MRT Newton yang melayani Jalur Downtown dan Jalur Utara-Selatan.

Kondominium ini terletak di 45 Scotts Road yang hanya beberapa langkah dari pusat perbelanjaan Orchard Road yang menjadikan lokasinya kian strategis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper