Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yariv Haddad, Penemu Kacamata Pintar Seharga Rp13 Jutaan

Pendiri dan CEO Deep Optics Yariv Haddad, penemu kacamata pintar yang bisa menyesuaikan fokus secara otomatis untuk penderita rabun dekat
Yariv Haddad, Penemu Kacamata Pintar Seharga Rp13 Jutaan
Yariv Haddad, Penemu Kacamata Pintar Seharga Rp13 Jutaan

Bisnis.com, JAKARTA - Presbiopia atau rabun dekat terjadi pada hampir semua orang seiring bertambahnya usia. Di Indonesia, kondisi ini bahkan mencapai lebih dari 2 juta per tahun. 

Kondisi penglihatan ini membuat penderitanya tidak dapat fokus pada objek dekat seperti biasanya.

Biasanya, ada dua pilihan untuk membantu mengatasi presbiopia, yaitu menggunakan kacamata berbeda untuk jarak berbeda atau menggunakan kacamata progresif, yang harganya bisa jauh lebih mahal daripada kacamata penglihatan tunggal, bifokal, atau trifokal. 

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Startup Deep Optics di AS mencoba memperkenalkan opsi untuk ketiga ke pasar, dimulai dengan kacamata hitam adaptif bernama 32°N, yang bisa beralih dari kacamata baca ke kacamata hitam biasa dengan cara menggesek bingkainya.

Sejak didirikan, Deep Optics telah melakukan crowdfunding atau pengumpulan dana lebih dari US$300.000 di Kickstarter, dan menjual lebih dari 1.200 pasang. Mereka memenangkan penghargaan atas penemuan tersebut dan menerima investasi dari beberapa nama besar di industri kacamata.  

Pengguna pertama perusahaan ini telah menggunakan kacamata hitam adaptif untuk membaca dan bahkan merajut di luar ruangan.

Di balik kacamata canggih itu, ada nama Yariv Haddad, pendiri dan CEO Deep Optics. Dia berharap perusahaannya dapat mulai menjual kacamata hitamnya di toko optik AS tahun ini.

Sebelum berkecimpung di Deep Optics, Haddad sudah terjun di dunia teknologi selama 30 tahun, bekerja di berbagai peran di berbagai sektor, termasuk bioteknologi, perangkat lunak perusahaan, dan animasi komputer.  

Peran terakhirnya sebelum mendirikan Deep Optics adalah memimpin bidang riset dan pengembangan di sebuah startup yang menemukan jenis kamera baru untuk ponsel.

Setelah dia mendirikan Deep Optics, Haddad dan dua rekannya yang merupakan ahli elektro-optik, bertemu dengan pengusaha serial Saar Wilf, dan mengusulkan agar mereka mengembangkan kacamata fokus aktif jenis baru untuk TV 3D. 

Teknologi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman 3D yang lebih realistis dan mendalam, menghilangkan efek samping umum dari tampilan 3D seperti ketegangan mata dan mual.

Namun, Haddad kemudian menyadari hal yang lebih penting, yaitu ingin mengembangkan kacamata untuk koreksi penglihatan, yang akan jauh lebih berdampak dibandingkan TV 3D.  

Yariv Haddad, Penemu Kacamata Pintar Seharga Rp13 Jutaan

Orang yang berusia di atas 45 tahun tidak dapat lagi fokus pada jarak yang lebih dekat seperti dulu dan mau tidak mau harus menggunakan beberapa pasang kacamata untuk jarak yang berbeda atau menggunakan kacamata progresif yang terbatas dan kurang nyaman digunakan. 

Namun, dengan teknologi yang dibuatnya, kacamata akan melakukan fokus jauh atau dekat sesuai kebutuhan penggunanya.

Kedua, pasar kekurangan lensa yang dapat disesuaikan yang kami perlukan untuk produk kami. Dengan wawasan ini, Haddad mulai mengembangkan teknologi inti untuk lensa yang dapat disesuaikan berdasarkan teknologi Liquid Crystal, dengan fokus pada pasar koreksi penglihatan.

Mengutip Entrepreur, Deep Optics sedang mempersiapkan peluncuran kacamata untuk generasi kedua di Vision Expo East pada Maret ini. 

"Sasaran kami pada 2024 adalah mulai menjual kacamata 32°N di toko optik AS pada kuartal kedua dan ketiga, sambil menyiapkan model kacamata berikutnya," ujarnya, dilansir Entrepreneur. 

Model berikutnya antara lain adalah jenis kacamata hitam untuk koreksi penglihatan jarak jauh sesuai resep. 

Selain itu Deep Optics juga sedang mengerjakan fitur-fitur baru yang menarik, seperti aktivasi otomatis fungsi membaca, di mana kacamata tersebut bisa secara otomatis masuk dan keluar dari mode membaca saat pengguna melihat ponselnya.  

Kacamata akan aktif secara otomatis dan menerapkan kekuatan optik yang berbeda, tergantung seberapa dekat ponsel dengan pengguna.

Tips Bisnis untuk Pendiri Perusahaan Baru

Ketika Haddad dan kawan-kawannya memutuskan untuk memulai Deep Optics, mereka berencana membuat prototipe dalam tiga bulan dan meluncurkan produk dalam dua tahun.  

Namun, nyatanya mereka membutuhkan waktu 18 bulan untuk membuat prototipe dan kemudian beberapa tahun lagi untuk mendapatkan produk pertamanya. 

Oleh karena itu, untuk membangun bisnis baru, Anda harus memiliki komitmen dan ketahanan untuk tetap berada dalam perjalanan membangun bisnis Anda, dan tetap berpikiran terbuka untuk mengubah arah dengan setiap perkembangan mengejutkan yang mungkin Anda temui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper