Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalahkan Pendiri TikTok, Prajogo Pangestu jadi Orang Terkaya ke-26 di Dunia

Berdasarkan Forbes Real Time Billionaires, Prajogo berada di posisi ke-26 orang terkaya di dunia per Jumat (12/4), mengalahkan pendiri TikTok Zhang Yiming.
Prajogo Pangestu, konglomerat pemilik emiten tambang PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). / Istimewa
Prajogo Pangestu, konglomerat pemilik emiten tambang PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Konglomerat Prajogo Pangestu masuk ke dalam jajaran orang terkaya di dunia mengalahkan pendiri TikTok, Zhang Yiming.

Berdasarkan Forbes Real Time Billionaires, Prajogo berada di posisi ke-26 daftar orang terkaya di dunia per Jumat (12/4/2024). Hartanya mencapai US$48,2 miliar atau Rp774 triliun.

Posisi Prajogo itu mengalahkan pendiri TikTok Zhang Yiming yang mencatatkan harta US$43,4 miliar.

Adapun, di jajaran pertama orang terkaya di dunia ditempati oleh bos produsen barang mewah LVMH, Bernard Arnault dengan harta mencapai US$215,4 miliar. Lalu, posisi kedua ditempati pendiri raksasa teknologi Amazon, Jeff Bezos dengan harta US$206,5 miliar.

Miliarder Elon Musk menempati posisi ketiga dengan harta US$194,7 miliar. Lalu, bos raksasa teknologi Meta yakni Mark Zuckerberg di posisi keempat dengan harta US$183,3 miliar.

Dengan harta tersebut, Prajogo menjadi orang terkaya di Indonesia menurut Forbes. Prajogo mengalahkan miliarder asal Indonesia lainnya Low Tuck Kwong yang berada di posisi ke-73 orang terkaya di dunia.

Prajogo merupakan konglomerat yang memiliki gurita bisnis di berbagai industri lewat Barito Group. Dia lahir di Bengkayang, Kalimantan Barat pada 13 Mei 1944.

Pada awalnya, dia bekerja sebagai sopir angkot sebelum bertemu dengan pengusaha kayu Malaysia bernama Bong Sun On alias Burhan Uray pada tahun 1960-an.

Berkat perkenalannya dengan Uray, Prajogo bergabung dengan PT Djajanti Group pada tahun 1969. Dia diberi kepercayaan untuk mengelola hak pengusahaan hutan (HPH) di Kalimantan Tengah.

Melalui pengalamannya dalam industri kayu, Prajogo kemudian memutuskan untuk mendirikan bisnisnya sendiri.

Pada akhir 1980, CV Pacific Lumber Coy didirikan olehnya. Tidak butuh waktu lama bagi perusahaan kayu ini untuk berkembang pesat.

Dalam kurun waktu 13 tahun, namanya berubah menjadi Barito Pacific Timber. Prajogo menjadi salah satu pengusaha kayu terkemuka di Indonesia, sebelum krisis ekonomi pada 1997.

Pada 2007, Prajogo memperluas sayapnya ke sektor lain di luar kayu. Barito Pacific bertransisi menjadi pemain utama di sektor petrokimia dengan mengakuisisi PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).

Perusahaan ini menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia setelah bergabung dengan Tri Polyta Indonesia.

Konglomerat ini juga memperluas bisnisnya ke industri batu bara melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang berhasil melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa pada 2023. Lini bisnis lainnya PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melantai di bursa juga pada tahun lalu.

Pada 2023, sejumlah emiten milik Prajogo ini pun membukukan kinerja laba moncer. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) misalnya mencatatkan laba bersih sebesar US$26,1 juta atau setara Rp414,5 miliar pada 2023, melesat 1.384% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar US$1,75 juta. 

Lalu, BREN membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik sebesar US$107,41 juta atau setara Rp1,65 triliun pada 2023. Laba ini naik 17,87% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$91,12 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper