Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Membangun Pusat Niaga Baru di Selatan Sulawesi

Kota Parepare selama ini dikenal sebagai kota jasa dan pelayaran ini kini terus berbenah menyetarakan diri seperti Makassar.
Pedagang memasarkan produk sepatu melalui siaran langsung platform penjualan daring di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Pedagang memasarkan produk sepatu melalui siaran langsung platform penjualan daring di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, MAKASSAR - Pusat perdagangan di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang selama ini bertumpu di Kota Makassar semakin menimbulkan kekhawatiran akan ancaman melebarnya kesenjangan pembangunan di wilayah ini. Kemacetan dan polusi yang meradang di ibu kota, lambat laun memunculkan ketidakstabilan sosial - ekonomi masyarakat.

Atas kondisi tersebut, inisiatif membangun alternatif pusat niaga atau kota perdagangan baru pun muncul. Tujuannya membagi kepadatan aktivitas yang selama ini bertumpu di Makassar, menjadi lebih menyebar ke titik lain.

Salah satu wilayah yang kini didesain menjadi pusat niaga baru yang maju adalah Kota Parepare. Kota yang selama ini dikenal sebagai kota jasa dan pelayaran ini kini terus berbenah menyetarakan diri seperti Makassar.

Jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Parepare berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada 2023 mencapai Rp9,31 triliun, atau mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 3,88% (yoy).

Struktur PDRB Lapangan Usaha yang memiliki kontribusi paling besar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor mencapai 16,92%. Kemudian disusul konstruksi sebesar 15,36% dan real estate sebesar 9,23%.

Mengacu data tersebut, Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh mendorong agar kota ini bisa menjadi pusat niaga di Sulsel. Perlu adanya akselerasi pembangunan pusat perbelanjaan yang komprehensif hingga pembangunan fasilitas pendidikan yang menunjang pengembangan ekonomi.

"Kita perlu mendorong pertumbuhan regional yang seimbang agar perputaran uang tidak terpusat di Makassar saja. Seperti adanya pembangunan sekolah dan kampus utama yang berpusat di Parepare, serta pusat perbelanjaan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal tanpa harus bergantung pada Makassar," ungkapnya saat menerima kunjungan Pj Walikota Parepare Akbar Ali di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel belum lama ini.

Selain itu perlu juga adanya pengembangan dari sektor pelabuhan dan pergudangan agar bisa menjadi penopang terwujudnya kota niaga maju. Produksi segala komoditas di wilayah ini atau sekitarnya pun harus pula dipacu agar pelabuhan bisa semakin ramai.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Parepare St Rahmah Amir membenarkan jika wilayahnya kini tengah berbenah. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah menggaet investor untuk berinvestasi membangun pusat perbelanjaan modern dan hunian berkelas bagi masyarakat.

Pemerintah kota saat ini sedang gencar memperkenalkan rencana pembangunan Parepare Mall Apartment and Hotel atau P’Mart. Proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan fasilitas belanja, hiburan, dan hunian yang berkualitas di tengah-tengah kota yang sedang berkembang pesat.

Tujuannya tentu sebagai langkah dalam menopang transformasi Parepare menjadi kota niaga yang maju di Sulsel bahkan di Indonesia timur. Hadirnya P,Mart diproyeksi bisa mengundang banyak masyarakat berinvestasi dan mengakselerasi aktivitas perdagangan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

"Rencana P'Mart ini sebagai simbol jika kita sedang gencar meningkatkan infrastruktur dan fasilitas komersial serta perumahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya tarik Parepare sebagai destinasi investasi," paparnya.

Rahmah mengatakan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 9.177,67 meter persegi untuk calon investor yang ingin menanamkan modalnya pada pembangunan ini. Status lahan sendiri tercatat milik pemerintah daerah.

Pembangunannya direncanakan akan dibagi dalam dua lokasi berbeda yang saling berdekatan. Lokasi pertama diperuntukkan sebagai bangunan mall dan apartemen seluas 5.179,09 meter persegi tepatnya di belakang rumah sakit regional dr. Hasri Ainun Habibie berupa lahan kosong.

Kemudian lokasi kedua diperuntukkan sebagai lahan parkiran yang berada tepat di samping lokasi pertama dengan luas 3.998,58 meter persegi.

Total nilai investasi yang direncanakan mencapai Rp345,42 miliar, dengan estimasi penghasilan bersih per tahun dari operasional P'Mart bisa mencapai Rp75,97 miliar dengan periode pengembalian modal sekitar 7,5 tahun.

"Tentu proyek ini sangat menjanjikan dan telah layak untuk direalisasikan karena memenuhi standar indikator usaha yang telah ditetapkan. Kami optimis Parepare akan semakin berkembang pesat," tambahnya.

Pembangunan mal dan apartemen ini disebut memiliki potensi pasar yang menarik dengan berbagai peluang untuk pengembangan bisnis, mulai dari pasar properti, retail dan hiburan, pariwisata, kesehatan dan kebugaran, hingga jasa dan layanan.

Apalagi P'Mart akan mengusung konsep keberlanjutan lingkungan dengan mengadopsi teknologi hijau dan praktik konstruksi ramah lingkungan. Serta akan menyediakan fasilitas yang mendukung gaya hidup berkelanjutan seperti parkir sepeda dan aksesibilitas transportasi publik.

Selain pembenahan infrastruktur perdagangan, aktivitas pelabuhan di kota ini juga terus dibenahi. Bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Cappa Ujung, Kota Parepare sudah mulai beroperasi dengan ditandai masuknya kapal kargo milik PT Meratus Group pada tahun ini.

Adapun rute yang dilalui yaitu Surabaya - Parepare - Palu - Surabaya.

Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali mengatakan beroperasinya kapal kargo di wilayahnya diproyeksi bisa memudahkan pengiriman logistik ke luar daerah. Distribusi barang dari dalam maupun luar Parepare juga diyakini akan semakin hemat.

Maka dari itu dia menyerukan agar para distributor tidak lagi mengirim komoditas mereka untuk dibongkar di Makassar. Sebaliknya, pengiriman langsung melalui Pelabuhan Parepare bisa menghemat biaya hingga sekitar Rp1,75 juta per peti kemas jika dibandingkan melalui Makassar.

“Saya berharap masyarakat bisa memanfaatkan kehadiran Meratus dalam mendistribusikan produk dan hasil buminya untuk diperdagangkan ke daerah lain. Ongkosnya bisa jadi lebih murah dan diharapkan bisa memperkuat konektivitas dan efisiensi perdagangan di Parepare," paparnya.

Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Muhammad Yusri Zamhuri mengungkapkan jika Parepare saat ini tengah ingin mengubah citranya yang semula dikenal sebagai kota persinggahan orang dan barang, menjadi lokasi destinasi utama.

Pembangunan infrastruktur perbelanjaan, hunian, hingga pendukungnya seperti transportasi bisa menarik para penanam modal untuk menginvestasikan uangnya di kota tersebut. Sehingga upaya mewujudkan diri sebagai kota niaga yang maju akan terbuka lebar.

Jika P'Mart telah beroperasi, dia meyakini industri di sekitar lokasi tersebut akan tumbuh dan berkembang pesat. Utamanya dari sektor kuliner seperti restoran dan industri pariwisata dengan berbagai pengelolaan wisata pantai yang lebih profesional.

Tinggal bagaimana pemerintah setempat nantinya bisa membangun akses yang sedemikian rupa sehingga semua industri yang ada di sekitar wilayah itu bisa saling terintegrasi.

"Parepare ini kan juga didukung dengan lokasi yang bisa menyuplai kebutuhan ibu kota negara. Maka implikasinya kalau itu terbangun, wilayah pesisir akan berkembang. Pemerintah harus siap membangun aksesnya, agar bisa merangsang pembangunan yang lain," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper