Bisnis.com, JAKARTA - Dua konglomerat tanah air yakni Aguan dan Boy Thohir telah menyampaikan komitmennya membantu pemerintah mewujudkan program 3 juta rumah di tanah air.
Komitmen pertama diajukan oleh Aguan yang berencana membangun rumah gratis di Tangerang berupa rumah susun untuk warga yang membutuhkan.
Kemudian menyusul Boy Thohir yang berkomitmen akan membangun hunian gratis di wilayah Kalimantan Selatan.
Berikut profil dua konglomerat yang bakal jadi donatur rumah gratis program 3 juta rumah pemerintah
1. Sugianto Kusuma alias Aguan
Bos pengembang raksasa Agung Sedayu Group Aguan menjelaskan, pihaknya menggelontorkan dana senilai Rp60 miliar untuk pembangunan rumah susun gratis bagi MBR tersebut dari dana corporate social responsibility (CSR).
Lebih lanjut, Aguan mengaku proses konstruksi bakal berlangsung selama 1 tahun. Dia menargetkan proyek tersebut bakal rampung pada kuartal III/2025.
Sugianto Kusuma adalah pendiri perusahaan properti Agung Sedayu Group (ASG) yang mengembangkan proyek perumahan, pertokoan, apartemen, dan kawasan niaga hingga kawasan industri, yakni Sedayu Square, Green Sedayu Biz Park Cakung, dan Green Sedayu Biz Park Daan Mogot.
Baca Juga
Sepak terjang Aguan dalam mengelola bisnis membuatnya masuk dalam deretan sembilan naga atau The Gang of Nine.
Aguan memulai karirnya dengan turut serta membangun perusahaan properti, yakni Grup Agung Podomoro bersama dengan Trihatma Kusuma Haliman, dan kemudian membangun bisnis properti bersama Agung Sedayu atau ASG yang semula merupakan perusahaan kontraktor untuk rumah pertokoan atau ruko.
ASG dan Aguan terbilang sukses dalam merintis bisnis pada segmen ruko, mereka lantas melanjutkan ekspansi pada bisnis properti komersial. Proyek yang membesarkan nama ASG salah satunya adalah pembangunan Harco Mangga Dua pada 1991.
Aguan kemudian mengembangkan bisnis properti ASG dengan konsep one stop living dan membuat ASG lebih dikenal sebagai pengembang kawasan hunian terintegrasi.
Beberapa produk kondang yang kemudian mereka luncurkan di antaranya adalah Taman Anggrek Residence, Kelapa Gading Square, Puri Mansion, Ancol Mansion, Grand Galaxy, hingga Green Sedayu Biz Park.
2. Garibaldi Thohir alias Boy Thohir
Tak hanya Aguan, konglomerat batu bara Garibaldi Thohir alias Boy Thohir bakal turut serta urun tangan merealisasikan program 3 juta rumah.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menjelaskan, bos PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) itu bakal membangun hunian di wilayah Kalimantan Selatan. Dengan demikian, daerah tersebut bakal menjadi prioritas pembangunan rumah gratis yang bakal digarap ke depan.
Namun demikian, Ara menyebut, saat ini pihaknya masih mendalami kajian tersebut. Pasalnya, bila pembangunan itu dilakukan tanpa pendalaman dikhawatirkan hanya bakal membentuk aset idle.
Sebagai kakak dari Erick Thohir, Boy Thohir sendiri merupakan konglomerat di Indonesia, di mana dirinya merupakan CEO dan pemegang saham penting Adaro Energy, salah satu eksportir batubara terbesar di dunia.
Bahkan, dirinya tercatat menjadi orang terkaya ke-15 di Indonesia dengan harta kekayaan sebesar US$3,45 miliar atau setara dengan Rp51,8 triliun.
Boy Thohir lahir di Bandar Lampung pada 1 Mei tahun 1965. Sejak kecil dia sudah diajarkan untuk hidup sederhana dan tidak bermewah-mewahan. Tapi, berkat kerja keras sayang Ayah, di mana dirinya berani untuk memulai kariernya sebagai karyawan Astra. Alhasil, dengan kiprahnya yang bagus, membuat dia dipercaya menjadi pimpinan dari Grup Astra, alhasil membuat nasib keluarga sedikit demi sedikit berubah ke arah yang lebih baik.
Dia sudah bercita-cita mengikuti jejak sang Ayah, melakoni hidup sebagai seorang entreprenuer.
Boy menceritakan, selain sang Ayah, dia pun mendapat dorongan kuat untuk menjadi pengusaha dari sang Ibu yang memiliki insting bisnis tajam.
Pada 1991 dia terbesit untuk mendirikan bisnis properti. Sayangnya, usaha itu tidak berjalan mulus. Beberapa kali dirinya mengalami kegagalan dalam pembebasan lahan.
Pada 1997, Boy pun memulai bisnis multifinance atau kredit motor yang bernama PT WOM Finance. Atas strategi jitu, Boy akhirnya mampu melewati fase kritis itu. Bahkan, di 2003, Pria kelahiran Jakarta tersebut sukses mengantarkan WOM Finance melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah berbagai macam kebangkrutan yang dirinya alami, membuat Boy Thohir terus mengasah kemampuannya dalam berbisnis. Pada 2005, Boy pun memberanikan diri untuk terjun ke bisnis tambang batu bara hingga kini dirinya dikenal sebagai sosok paling berperan dalam membangun kejayaan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang mengoperasikan pertambangan batu bara tunggal terbesar di Indonesia (di Kalimantan Selatan) dan bertujuan menjadi grup pertambangan dan energi besar di Asia Tenggara.
Adaro pun sukses dan tercatat sebagai salah satu dari 50 perusahaan terbaik versi Forbes tahun 2018. Adaro sendiri sudah 30 tahun lebih suplai untuk PLN.