Bisnis.com, JAKARTA — Kekayaan bersih Elon Musk baru-baru ini melonjak melewati US$300 miliar, atau lebih dari Rp4.704,46 triliun. Diamencapai angka ini untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
Dilansir Forbes, peningkatan signifikan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan nilai pasar Tesla, yang didorong oleh berbagai faktor, termasuk hasil pemilu AS baru-baru ini.
Kekayaan dan pengaruh Elon Musk sangat terkait dengan kinerja dan potensi lingkungan regulasi di sekitar Tesla dan SpaceX. Lonjakan harga saham Tesla baru-baru ini juga mencerminkan optimisme dari para investor yang mengantisipasi bahwa kepresidenan Trump dapat membawa regulasi pro-bisnis yang menguntungkan usaha Musk.
Dampak gabungan dari kenaikan harga saham, kebijakan yang mendukung kendaraan listrik, dan potensi kerangka regulasi nasional menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi bisnis Musk.
Seiring pertumbuhan Tesla dan SpaceX, kekayaan Musk kemungkinan akan tetap terkait erat dengan keberhasilan mereka dan lanskap politik yang terus berkembang.
Kekayaan Elon Musk melonjak setelah kemenangan Donald Trump
Baca Juga
Dilansir Reuters, Tesla mengalami kenaikan nilai saham yang signifikan, ditutup pada harga US$321,22 pada Jumat menurut laporan Reuters. Peningkatan ini mendorong valuasi pasar Tesla di atas US$1 triliun, sebuah tonggak sejarah yang belum pernah dicapainya selama lebih dari dua tahun.
Dengan kenaikan harga saham Tesla yang mengesankan sebesar 8,2% hanya dalam satu hari, saham perusahaan menunjukkan kenaikan mingguan sebesar 29%, menambah lebih dari US$230 miliar ke kapitalisasi pasarnya.
Pertumbuhan tersebut tidak hanya berdampak pada stabilitas keuangan Tesla tetapi juga secara langsung meningkatkan kekayaan pribadi Musk, mengingat kepemilikan sahamnya yang besar.
Musk telah secara terbuka menunjukkan dukungannya terhadap Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik, yang dapat menyelaraskan Tesla dengan potensi perubahan regulasi di bawah pemerintahan Trump.
Jika Trump memenangkan pemilihan, dia dapat memberlakukan kebijakan yang mendukung industri kendaraan otonom dan kendaraan listrik, yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi Tesla.
Analis meyakini bahwa kemenangan Trump dapat mempercepat persetujuan regulasi untuk teknologi kendaraan otonom Tesla, membantu perusahaan memajukan inovasinya dengan lebih sedikit penundaan birokrasi.
Analis CFRA Research Garrett Nelson berkomentar bahwa Musk dan Tesla dapat menjadi penerima manfaat utama dari kemenangan pemilihan Trump, dengan harapan bahwa pemerintahan baru akan mempercepat proses regulasi untuk sistem kendaraan otonom.
Sikap yang menguntungkan ini dapat memperlancar kemampuan Tesla untuk memasarkan teknologi canggih, seperti kendaraan otonom, dengan lebih cepat, yang berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan dan meningkatkan posisi kompetitifnya.
Saat ini, peraturan seputar teknologi kendaraan otonom berbeda-beda di setiap negara bagian, sehingga menciptakan lingkungan peraturan yang terfragmentasi. Standar federal akan memberikan konsistensi dan kesederhanaan, yang dapat menguntungkan Tesla dan produsen mobil lainnya dengan menetapkan satu set aturan yang terpadu.
Selain Tesla, usaha Musk lainnya, SpaceX, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kekayaannya, dengan valuasi sekitar US$82 miliar.
Sejalan, Trump juga telah menyatakan dukungannya terhadap tujuan ambisius SpaceX untuk mencapai Mars, yang seiring dengan visi Musk untuk memperluas jangkauan manusia ke luar angkasa.
Dukungan Trump dapat semakin membuka jalan bagi SpaceX untuk mendapatkan kontrak pemerintah dan memperoleh dukungan regulasi untuk misi eksplorasi luar angkasanya.
Saat ini, mengutip Forbes Real Time Billionaires List sampai dengan Senin (11/11/2024), Elon Musk tercatat memiliki kekayaan US$304 miliar atau setara dengan Rp4767.19 triliun.