Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk kembali bikin heboh setelah aksinya merekrut Akash Bobba, seorang insinyur asal India yang baru berusia 22 tahun, ke Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE).
Akash Bobba baru-baru ini bergabung dengan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) milik Elon Musk bersama lima insinyur muda lainnya berusia 19-24 tahun, dan dipekerjakan oleh Musk untuk memodernisasi sistem pemerintahan.
Langkah ini kemudian menimbulkan kekhawatiran tentang kurangnya pengalaman mereka dalam pemerintahan dan potensi risiko keamanan yang terlibat.
Penunjukan Bobba, bersama dengan para insinyur muda lainnya, telah memicu perdebatan yang signifikan.
Para kritikus berpendapat bahwa memberikan akses ke sistem pemerintah AS yang sensitif kepada individu dengan pengalaman terbatas di pemerintahan dapat menimbulkan risiko keamanan yang signifikan.
Strategi perekrutan tersebut juga menimbulkan pertanyaan tentang kompetensi dan pengawasan dalam inisiatif DOGE Musk.
Baca Juga
Laporan menunjukkan bahwa setidaknya empat dari karyawan baru DOGE, termasuk Bobba, kini memiliki akses tingkat atas ke sistem TI federal.
Lantas siapa Akash Bobba?
Mengutip The Economic Times, Bobba merupakan lulusan program Manajemen, Kewirausahaan, dan Teknologi (MET) elit UC Berkeley, yang telah naik pangkat dengan cepat di Silicon Valley.
Dia juga telah menjalani magang di Meta, Palantir, dan Bridgewater Associates. Di sana Bobba memperoleh pengalaman dalam bidang AI, analisis data, dan pemodelan keuangan.
Namun yang benar-benar membuatnya menonjol adalah kemampuannya dalam memecahkan masalah dan ketahanannya di bawah tekanan.
Seorang kawan Bobba di Berkeley mengungkap bahwa Bobba pernah menulis ulang koding sebuah proyek dalam semalam setelah seorang rekan setimnya tidak sengaja menghapusnya tepat sebelum tenggat waktu.
“Selama mengerjakan proyek di Berkeley, saya tidak sengaja menghapus seluruh basis kode kami 2 hari sebelum batas waktu. Saya panik. Akash hanya menatap layar, mengangkat bahu, dan menulis ulang semuanya dari awal dalam satu malam, dengan hasil lebih baik dari sebelumnya. Kami mengirimkannya lebih awal dan menjadi yang pertama di kelas,” tulis Charis Zhang, rekan Akash dalam sebuah posting media sosial.
Bobba bukan satu-satunya wajah baru dalam perombakan pemerintahan Musk. Lima anggota tim DOGE lainnya terdiri dari campuran lulusan baru, mahasiswa, dan mantan pekerja magang SpaceX, yang semuanya kini memiliki email resmi pemerintah dan izin keamanan tingkat atas.
Namun, meskipun mereka cerdas dan berbakat, tidak satu pun dari mereka memiliki pengalaman sebelumnya dalam pelayanan publik atau urusan pemerintahan.
Hal ini membuat beberapa pakar keamanan khawatir bahwa kehadiran mereka di lembaga federal seperti General Services Administration (GSA) dan Office of Personnel Management (OPM) dapat menimbulkan risiko serius.
Perekrutan tersebut juga dilakukan di tengah kekhawatiran atas DOGE meningkat setelah muncul laporan bahwa beberapa personelnya berupaya mengakses data rahasia pemerintah di Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).
.jpg?w=300&h=221)
