Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan ojek online terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara, Grab Holdings Ltd. (GRAB) dikabarkan tengah mempertimbangkan akuisisi rival terbesarnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Dilansir Bloomberg, Grab menyebut ingin melakukan akuisisi dengan valuasi lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp115,8 triliun (kurs Jisdor BI 3 Februari 2025 Rp16.543 per dolar AS) dengan salah satu skenario adalah pembelian seluruh saham GOTO senilai Rp100 per saham.
Nilai tersebut termasuk dalam harga premium sekitar 13,6% dari harga sahamnya, mengingat harga saham GOTO saat ini berada pada level Rp88 per saham.
Menurut laporan Bloomberg, rencana merger tersebut bertujun mengurangi biaya dan persaingan di Asia Tenggara, kawasan dengan lebih dari 650 juta konsumen.
Lantas Siapa Pendiri Grab?
Di balik rencana aksi Grab, ada sosok pendirinya, Anthony Tan, pebisnis asal Malaysia yang membawa Grab menjadi perusahaan Unicorn alias bernilai US$1 miliar pertama di Asia Tenggara.
Pria kelahiran 1982 itu merupakan lulusan Sarjana di bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik dari University of Chicago dan memiliki gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA) dengan Penghargaan dari Harvard Business School.
Baca Juga
Sejak kecil dia sudah berada di lingkungan yang berhubungan dengan otomotif. Ayahnya, Tan Heng Chew, adalah seorang eksekutif manufaktur mobil yang menjabat sebagai presiden Tan Chong Motor, sebuah perusahaan manufaktur Malaysia yang merakit dan mendistribusikan kendaraan Nissan di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, Kakek buyut Tan adalah seorang sopir taksi dan bertanggung jawab untuk merintis industri otomotif Jepang di Malaysia.
Setelah lulus kuliah, Tan sempat bekerja di perusahaan sang Ayah, menjadi Kepala Bagian Marketing dan Rantai Pasokan di Tan Chong Group. Namun, dia akhirnya memutuskan untuk membuka bisnis sendiri setelah lulus dari Harvard.
Dia membuka bisnisnya terinspirasi dari seorang teman yang mengeluh tentang sistem taksi yang kurang aman saat sedang berkunjung ke negara asalnya, Malaysia.
Tan kemudian membuat rencana bisnis untuk membuat aplikasi pemesanan taksi online, yang kemudian membawanya mendapat hadiah US$25.000 dari sebuah kompetisi, HBS New Venture Competition, pada 2011.
Dengan uang hadiah tersebut, dia mulai mengembangkan usaha pemesanan taksinya dan meluncurkan MyTeksi pada 2012 di Kuala Lumpur pada 2012.
Seiring dengan perkembangan perusahaan tersebut, pada 2016, MyTeksi berganti nama menjadi Grab dan memboyong kantor pusatnya ke Singapura. Perusahaan ini terus berkembang hingga kini, mendapatkan berbagai penghargaan.
Menurut Forbes, kekayaan Tan saat ini mencapai US$790 juta atau sekitar Rp12,8 triliun dan sempat masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Singapura.