Transformasi ke Delta Airlines
Pada 1934, Delta menerima Rute Surat Udara 24 dari Kantor Pos AS untuk melanjutkan layanan penumpang. Mulai tahun tersebut Delta beroperasi sebagai Delta Air Lines.
Setahun kemudian, Delta mulai menawarkan layanan penerbangan malam pertama dengan pesawat Stinson Model A, pesawat Delta pertama dengan dua pilot.
Di masa perang, pada 1942 Delta berkontribusi pada upaya perang. Memodifikasi 1.000+ pesawat, merombak mesin/instrumen, melatih pilot dan mekanik Angkatan Darat.
Kemudian pada 1945, perusahaan resmi mengganti namanya menjadi Delta Air Lines, Inc. Perusahaan diakui oleh National Safety Council atas lebih dari 300 juta mil penumpang dan 10 tahun penerbangan tanpa kematian penumpang atau awak. Woolman kemudian menjadi Presiden dan Manajer Umum.
Delta juga menjadi maskapai pertama yang menerbangkan tanaman sayuran hidup (160.000 tanaman tomat).
Pada 1946 Delta kembali melebarkan sayap dengan memulai layanan kargo berjadwal reguler. Pada tahun itu, Delta juga resmi mengangkut sejuta penumpang dan menjadi maskapai pertama dengan penerbangan nonstop Chicago-Miami.
Baca Juga
Hingga 1947 Delta telah memiliki total 644 kursi yang tersedia. Menerima National Safety Award atas lebih dari setengah miliar mil penumpang tanpa kematian.
Pada 1953, Delta kembali berekspansi, melakukan penggabungan Chicago dan Southern Air Lines dan membawa Delta ke rute internasional pertamanya, yakni ke Karibia dan Caracas. Maskapai penerbangan tersebut bernama Delta-C&S selama dua tahun.
Kemudian pada 1955, Delta memelopori penggunaan sistem hub and spoke. Pesawat berjadwal membawa penumpang ke bandara hub tempat para pelancong terhubung ke penerbangan Delta lainnya. Delta memenangkan rute Atlanta ke New York.
Empat tahun kemudian, pada 1959 Delta menjadi maskapai pertama yang meluncurkan layanan jet Douglas DC-8. "Widget" segitiga merah, putih, dan biru menjadi logo Delta yang menyerupai tampilan sayap pesawat jet yang menyapu dan pada 1960 Delta menjadi maskapai pertama yang meluncurkan layanan jet Convair 880.
Pada 1961, layanan Delta meluas dengan terbang nonstop pertama kali dari Atlanta ke Los Angeles. Delta menghubungkan California dan Karibia dengan layanan jet pertama dari California ke Montego Bay dan Caracas. Untuk penerbangan ini, Delta menerima Penghargaan Keselamatan Nasional karena menerbangkan lebih dari 11 miliar mil penumpang tanpa kematian.
Delta terus berkembang hingga pada 1979 Delta merayakan ulang tahun ke-50 layanannya dengan memulai penerbangan ke Frankfurt, Jerman Barat. Delta menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia yang menerbangkan 1 juta penumpang di satu kota dalam satu bulan, dari Atlanta pada Agustus pada tahun tersebut.
Hingga pada 1990-an, Delta mengukuhkan posisinya sebagai maskapai penerbangan global, dengan membeli hampir semua rute lintas Atlantik Pan Am dan Pan Am Shuttle, akuisisi penerbangan terbesar dalam sejarah maskapai penerbangan.
Untuk memperbesar layanan globalnya, Delta membentuk aliansi SkyTeam pada 2000-an, dengan Aeromexico, Air France, dan Korean Air. Menempatkan pesanan jet regional terbesar di industri - 500. Memperkenalkan corak pesawat baru dan logo "widget" kontemporer. Meluncurkan delta.com, serta mencatat rekor mengangkut 120 juta penumpang.
Pada 2003, Delta meluncurkan Song, maskapai penerbangan berbiaya rendah yang unik dan membawa Delta memimpin industri dengan model baru untuk check-in penumpang.
Pada 2016, Delta membayar karyawannya sebesar US$1,5 miliar sebagai bagi hasil, yang merupakan jumlah terbesar dalam sejarah AS. Maskapai ini juga berkomitmen untuk menyumbangkan 1% dari laba bersih tahunannya untuk amal dan enutup tahun dengan rekor 241 hari tanpa pembatalan penerbangan utama.
Delta juga menunjuk Ed Bastian, presiden Delta yang telah lama menjabat, menjadi CEO, menggantikan Richard Anderson, yang pensiun. Ed masih menjabat hingga saat ini.
Di bawah kepemimpinan Ed, Delta mengubah pengalaman perjalanan udara dengan investasi lintas generasi dalam teknologi, pesawat, fasilitas bandara, dan yang terpenting, karyawan Delta di seluruh dunia.
Sejak diangkat menjadi CEO Delta pada bulan Mei 2016, Ed telah memperluas posisi Delta sebagai maskapai penerbangan paling andal di dunia sambil mengembangkan jejak globalnya dan meningkatkan pengalaman pelanggan di udara dan di darat.
Selama masa jabatannya sebagai CEO, Delta telah menjadi maskapai penerbangan paling banyak mendapat penghargaan di Amerika, setelah dinobatkan sebagai maskapai penerbangan AS terbaik versi Wall Street Journal; Maskapai Penerbangan Terbaik Tahun Ini versi Air Transport World, maskapai penerbangan peringkat teratas dalam Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia versi Fortune, penerima Penghargaan Platinum untuk keunggulan operasional oleh Cirium, salah satu daftar Perusahaan Paling Inovatif versi Fast Company, dan masih banyak lagi.
Ed tumbuh besar di Poughkeepsie, New York, dan lulus dari Universitas St. Bonaventure dengan gelar sarjana dalam bidang administrasi bisnis.
Sebelum bergabung dengan Delta, Ed sempat memegang jabatan keuangan senior di Frito-Lay International dan Pepsi-Cola International. Ed memulai kariernya di Price Waterhouse, tempat dia menjadi mitra audit di kantor cabang New York.
Ed kemudian bergabung dengan Delta pada 1998 sebagai V.P. Finance and Controller. Dia kemudian diangkat menjadi Chief Financial Officer pada 2005, dan pada 2007 dia ditunjuk untuk menjabat sebagai Presiden Delta.
