Bisnis.com, JAKARTA - Posisi orang terkaya di Indonesia kembali bergerak, dengan Otto Toto Sugiri melesat ke posisi kelima jajaran orang terkaya di Indonesia.
Mengutip data Real Time Billionaires Forbes pada Rabu (12/3/2025), tercatat kekayaan Otto melonjak hingga US$1,6 miliar atau setara dengan Rp26,32 triliun.
Kini kekayaannya mencapai US$9,2 Miliar atau sekitar Rp151,34 triliun, dan menjadikannya orang terkaya kelima di Indonesia dan 304 di dunia. Posisinya melesat dari peringkat orang terkaya ke-785 di dunia pada akhir Februari lalu.
Berdasarkan catatan Bisnis, lonjakan kekayaan Otto seiring dengan laporan keuangan perusahaan miliknya, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang cemerlang.
Perseroan melaporkan kinerja tahunan pada 2024 mencetak laba bersih sebesar Rp796,47 miliar atau naik 54,89% dibadingkan dengan tahun sebelumnya di Rp514,23 miliar.
Kenaikan laba bersih bersumber dari total pendapatan Perseroan yang mencapai Rp1,81 triliun sepanjang 2024, melesat 38,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,30 triliun.
Baca Juga
Profil Otto Toto Sugiri
Dijuluki sebagai Bill Gates-nya Indonesia, Otto Toto Sugiri merupakan sosok yang punya sepak terjang panjang di industri internet dan teknologi Indonesia khususnya pusat bisnis data.
Berdasarkan catatan Bisnis, pria berusia 71 tahun ini adalah lulusan program master Teknik Komputer dari RWTH Aachen German University, Jerman pada 1980.
Dia kemudian mengawali karirnya di bidang teknologi sebagai IT General Manager di Bank Bali. Di bank tersebut, dia bersama timnya mengembangkan perangkat lunak sendiri untuk membantu proses komputerisasi bank tersebut.
Langkah tersebut menjadikan bank tempatnya bekerja sebagai salah satu dari segelintir bank yang sudah menjalankan transaksi terkomputerisasi sejak 30-an tahun lalu.
Pada 1989, dia kemudian mendirikan PT Sigma Cipta Caraka, dan menjabat sebagai direkturnya sampai 2010. Perusahaan ini pula yang menjadi cikal bakal Sigma Group, perusahaan penyedia solusi perbankan yang mengembangkan perangkat lunak bagi bank-bank di Indonesia.
Ketika mendirikan Sigma, Toto menyatakan ada lima rekan kerja di bank tersebut yang ikut serta bersamanya. Dia mengungkapkan awalnya, Sigma memiliki tujuan yang sederhana, yakni menjadi perusahaan perangkat lunak dengan produk yang digunakan di lebih dari 10 perusahaan.
Perusahaannya terus berkembang hingga diakuisisi oleh emiten telekomunikasi pelat merah, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pada 2010 melalui TelkomMetra. Sekarang, namanya dikenal sebagai Telkomsigma.
Tak puas dengan satu perusahaan, Toto juga mendirikan PT Indointernet Tbk. (EDGE), sebagai perusahaan penyedia akses layanan internet pertama di Indonesia pada 1994.
Tak ketinggalan dengan DCII, Indointernet juga ikut melantai di bursa setelah 27 tahun berdiri, tepatnya pada Februari 2021.