Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambal Neyo, Produk Tradisional Tampilan Modern

Sesaknya pelaku usaha yang terjun di pasar sambal kemasan membuat pebisnis harus menetapkan strategi demi menarik perhatian konsumen.
Sambal neyo./Bisnis.com
Sambal neyo./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sesaknya pelaku usaha yang terjun di pasar sambal kemasan membuat pebisnis harus menetapkan strategi demi menarik perhatian konsumen.

Selain menawarkan rasa sambal nan khas, mereka juga harus memberi nilai tambah yang membedakan produknya dengan kompetitor lain.

Hal inilah yang dipikirkan oleh Yohan Lim dan Nelly Indawati. Pasangan ini tak hanya memproduksi aneka sambal nan lezat, tetapi juga mengemasnya dalam botol berdesain modern. Mengusung merek Sambal Neyo, mereka merintis bisnis sejak Juni 2014.

Inspirasi Yohan dan Nelly memproduksi sambal rumahan didapat kala mereka melihat ada salah satu teman yang sukses menjual sambal kemasan. “Saya pikir potensi bisnis sambal kemasan sangat besar karena orang Indonesia rata-rata suka menyantap makanan pedas,” ujar pria berusia 26 tahun ini.

Selain untuk dikonsumsi sendiri, dia juga melihat masyarakat Indonesia gemar membelikan oleh-oleh bagi kerabat. Dia mencoba membuat kemasan sambal nan cantik sehingga dijadikan sebagai hadiah atau hantaran.

Mereka memoles botol plastik dengan stiker berdesain modern dengan merek “Sambal Neyo” di bagian depan. Bukan itu saja, mereka juga membungkus tutup toples dengan kain katun bercorak kotak-kotak warna merah. Alhasil, toples sambal yang polos terlihat atraktif layaknya selai premium yang dijual di pasar. Mereka juga menutup bagian dalam dengan lembaran aluminium sehingga konsumen tak perlu takut sambal akan tumpah.

Kemasan sambil nan menarik membawa berkah bagi bisnis Yohan dan Nelly. Apalagi, mereka memasarkan produknya via internet dengan cara mengunggah foto ke dunia maya. “Kami menampilkan foto produk Sambal Neyo semenarik mungkin untuk menarik pelanggan di Instagram. Hal ini ternyata cukup berhasil karena banyak orang pesan karena suka kemasan.”

Untuk produk sambal, Yohan mengusung varian sambal khas Jawa Timur. Dia memproduksi empat varian sambal, yaitu terasi, udang (ebi), teri, dan petai. Dia mengklaim sambalnya sehat karena tidak ditambahkan bahan pengawet dan vetsin.

Harga Sambal Neyo dibanderol mulai dari Rp37.500—Rp50.000 per kemasan isi 200 gram. Margin keuntungan yang didapat dari bisnis ini berkisar 50%.

Ke depannya, Yohan ingin lebih serius mematangkan kualitas merek Sambal Neyo agar bisa masuk ke pasar ritel. “Beberapa waktu lalu ada pihak supermarket yang mengajak kerja sama. Namun, kami harus mengurus izin PIRT, Depkes, dan sertifikasi halal.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper