Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIAT MANAJEMEN: Keseimbangan Pemimpin

---- Keluarga menjadi inspirasi sekaligus motivator utama dalam berkarya. Dikotomi antara keluarga dan bisnis dilebur menjadi keluarga dan bisnis.

---- Keluarga menjadi inspirasi sekaligus motivator utama dalam berkarya. Dikotomi antara keluarga dan bisnis dilebur menjadi keluarga dan bisnis.

 

Salah satu ajang penghargaan prestisius, bersifat global dan berbasis pada nilai-nilai profesionalisme nan ketat adalah Entrepreneur of The Year versi Ernst & Young. Penghujung tahun 2012 ini yang mendapat Entrepreneur of The Year adalah Budiarto Halim, pendiri sekaligus CEO Erajaya Group.

 

Melihat perjalanan Budiarto Halim dalam membangun Erajaya Group mulai dari titik paling rendah dan sekarang menjadi penguasa pasar bisnis selular memang layak apabila Ernst & Young menabalkannya menjadi wirausaha terbaik 2012.

 

Pada 1996 merupakan awal dari Budiarto Halim membuka ‘lapak’ jualan telepon selular. Toko awal ini memang layak disebut ‘lapak’ karena kecil dan menyempil di jalan Rawa Bahagia, Grogol, Jakarta Barat. Ia tidak sendirian dalam memulai bisnis ini karena kaki lainnya masih sebagai profesional sebuah perusahaan. Alhasil dalam sehari-hari lapak ini ditangani oleh Ardy Hady Wijaya, mitra sekaligus kakak iparnya. Sementara peran Budiarto Halim lebih di belakang layar dengan berbagai strategi dan visinya untuk membesarkan usaha.

 

Pada 2005 Budiarto Halim benar-benar penuh menangani usahanya. Kedudukan nan empuk sebagai CEO KIA Mobil Indonesia ditinggalkan. Pilihan Budiarto Halim menjadi pengusaha tidak salah. Di tangannya, lapak ini berbiak membesar dan menjadi raksasa. Raksasa ini sekarang menjadi perusahaan induk bernama Erajaya Group yang membawahi delapan perusahaan.

 

Jika pada awal mula Erajaya hanya menjadi distributor produk-produk Nokia, sekarang 10 merek telepon selular ditangani. Cakupan bisnis Erajaya Group juga melebar. Jika dulu hanya sebatas jualan telepon selular, sekarang merambah hampir semua bidang yang berhubungan dengan bisnis selular.

 

Akuisisi

 

Setelah mengakuisisi IBox, Erajaya Group juga menjual produk-produk keluaran Apple. Mulai dari PC, laptop, tablet hingga smartphone. Cakupan bisnis yang melebar ini ditambah dengan berbagai merek produk yang menjadi mitra bisnisnya membuat Erajaya Group menjadi perusahaan selular terbesar di tanah air. Pangsa pasarnya sebesar 24% dan omzet yang diraih tahun 2012 pada angka Rp12,8 triliun.

 

Dari lapak menjadi konglomerasi dan ditabalkan sebagai Entrepreneur of The Year 2012 versi Ernst & Young tentu dalam diri Budiarto Halim diberkati kepemimpinan yang luar biasa. Kiat kepemimpinan seperti apa yang dipraktikkan oleh Budiarto Halim sehingga pencapaian kinerja Erajaya Group bertumbuh signifikan?

 

Hidup seimbang adalah mottonya. Artinya sukses dalam berkarir (membangun bisnis) dan diri pribadi harus dibarengi sukses dalam berkeluarga. Bahkan dalam bahasa yang lebih lugas harmoni dalam kehidupan keluarga merupakan pondasi untuk membangun kesuksesan dalam berbisnis. Keluarga menjadi inspirasi sekaligus motivator utama dalam berkarya. Dikotomi antara keluarga atau bisnis dilebur menjadi keluarga dan bisnis. Keluarga harmonis, bisnis berbiak.

 

Prinsip seimbang ini yang menjadikan Budiarto Halim mempraktikkan keseimbangan dalam perannya sebagai pemimpin korporasi. Umum mengetahui bahwa ada tiga peran pemimpin; manajerial, etikal dan spiritual. Pertama, peran manajerial tidak lain adalah kiat untuk mengelola proses bisnis internal, kepuasan pelanggan, keuangan, dan pengembangan SDM. Kegiatan utamanya yaitu menata, mengelola, dan mengembangkan semua sumberdaya yang dimiliki. Hasil akhirnya tak lain kualitas, reputasi dan laba. Peran manajerial ini yang kasat mata dilihat oleh konsumen dan pihak-pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan.

 

Menyoal peran manajerial, tak disangsikan lagi kapasitas Budiarto Halim. Dari lapak kecil menjadi konglomerasi, dari satu merek menjadi banyak merek dan dari satu gerai menjadi ratusan gerai adalah bukti nyata kapasitas kepemimpinan Budiarto Halim dalam peran manajerialnya. Ditambah dengan proses IPO yang sukses dan harga saham Erajaya Group bertumbuh pesat, menjadikan peran manajerial Budiarto Halim layak disebut tuntas.

 

Kedua, peran etikal bermain pada ranah perilaku dan condong untuk lingkungan internal. Kegiatan dari peran etikal ini adalah mengamalkan nilai-nilai etis, baik yang bersifat universal atau untuk internal organisasi semata. Dalam bahasa bisnis kontemporer peran etikal ini tak lain adalah kegiatan dari sang pemimpin untuk memformulasikan nilai-nilai perusahaan dan kemudian diimplementasikan yang ujungnya menjadi budaya perusahaan.

 

Nilai-nilai perusahaan yang ditumbuhkan di Erajaya Group  yang wajib dimiliki dan diterapkan oleh para karyawan adalah integritas, dinamis dan inovatif, respek, orientasi kepada pelanggan, dan belajar tanpa batas. Bagi Erajaya Group, menjadi karyawan yang dinamis dan inovatif serta belajar tanpa henti adalah wajib. Namun integritas adalah mutlak. Artinya integritas menjadi pondasi utama bagi seluruh karyawan yang bekerja di Erajaya Group.

 

Lantas bagaimana tugas dari pemimpin tertinggi menyoal peran etikal ini? Ternyata sederhana. Sang pemimpin harus menjadi teladan dan contoh peran dalam mengimplementasikan nilai-nilai perusahaan. Sebagai mantan profesional yang bekerja diperusahaan besar nasional maupun multinasional, Budiarto Halim paham terhadap hal ini. Maka ia menjadi orang yang pertama kali mempraktikkan nilai-nilai perusahaan. Ia menjadi teladan sekaligus contoh peran bagi karyawannya. Kriteria ini yang menjadi nilai tambah sehingga ia menjadi pemenang Entrepreneur of The Year 2012 versi Ernst & Young.

 

Peran ketiga, peran spiritual sebenarnya bersaudara dengan peran etikal. Hanya saja peran spiritual ini lebih menekankan pada pemaknaan pekerjaan. Pekerjaan tidak sekadar menjadi tempat mencari uang atau meniti karir. Pekerjaan juga tempat untuk memenuhi panggilannya sebagai manusia pekerja. Pekerjaan menjadi saluran berkat bagi dirinya untuk berbagi berkat pada orang lain. Alhasil yang menjadi hasil akhirnya adalah harmoni, keselarasan dan pemaknaan akan hidup.

 

Budiarto Halim menjadikan prinsip keseimbangan sebagai filosofi hidupnya. Sukses diri sendiri dan berkarir seiring dengan keharmonisan dalam berkeluarga. Sukses di luar, bahagia di dalam. Inilah peran spiritual yang dipraktikkan oleh Budiarto Halim ketika ia menjadi pemimpin.

 

Bagaimana dengan prinsip kepemimpinan Anda?

 

*Trainer bisnis. Mitra pengelola LA Learning.

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : *A.M. Lilik Agung

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper