BISNIS.COM, JAKARTA—Miliuner Filipina, Lucio Tan yang berencana keluar dari bisnis penerbangan mulai didekati sekelompok investor untuk melepas kepemilikannya di Philippine Airlines Inc.
Tan, yang sudah berbisnis di sektor tersebut selama dua dekade, “sangat antusias mempelajari tawaran tersebut,” menurut PAL dalam satu pernyataannya hari ini, Selasa (11/6/2013) sebagaimana dikutip Bloomberg.
Dia memiliki 51% saham Philippine Airlines melalui perusahaan PAL yang diduga mencapai nilai US$520 juta berdasarkan angka yang diperoleh dari penjualan April tahun lalu.
Miliuner tersebut akan meninggalkan industri tersebut setelah AS dan Eropa memberlakukan larangan terbang ke dua wilayah tersebut. Akibatnya, Philippine Airlines tidak bisa menambah rute penerbangannya sehingga merugi selama tujuh dari delapan triwulan.
Pengumuman itu menyusul komentar dari San Miguel Corp. yang memiliki 49% saham di maskapai itu bahwa pihaknya tidak akan membeli kepemilikan Tan.
“San Miguel seharusnya memiliki hak untuk penolakan pertama dan kelihatannya tidak khawatir untuk menerima tawaran dari pembeli pihak luar,” ujar Jomar Lacson, seorang analis dari Campos Lanuza & Co. yang berbasis di Manila.
Dia menambahkan bahwa investor yang paling masuk akal adalah kelompok dari San Miguel (SMC) sendiri seperti Ramon Ang, presiden San Minguel. Begitu juga dengan petinggi lainnya seperti Chairman Eduardo Cojuangco Jr. atau Direktur Roberto Ongpin, ujarnya.
Saham LT Group Inc., perusahaan induk milik Tan, turun 0,4% menjadi 23,65 peso pada perdagangan sesi siang di Manila. Sementara San Miguel turun 2,2% menjadi 94,90 peso.
Perdagangan saham PAL, yang memiliki 85% saham Philippine Airlines, dihentikan sejak awal tahun ini setelah perusahaan itu gagal memenuhi aturan 10% saham dilepas ke publik. (Bloomberg)