Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chief Executive Rusia Sisihkan Bonusnya Rp29,9 Miliar untuk Karyawan

Bisnis.com, JAKARTA-Oleg Deripaksa, miliarder asal Rusia diberitakan menolak bonus yang diberikan perusahaan yang dipimpinnya senilai US$3 juta atau setara dengan Rp29,9 miliar (Rp9.980/US$).

Bisnis.com, JAKARTA-Oleg Deripaksa, miliarder asal Rusia diberitakan menolak bonus yang diberikan perusahaan yang dipimpinnya senilai US$3 juta atau setara dengan Rp29,9 miliar (Rp9.980/US$).

Bonus sebesar itu diambil dari laba Rusal tahun 2012, salah satu perusahaan aluminium terbesar di Rusia. Sejak 2009, Oleg tercatat sebagai Chief Executive Rusal.

Berdasarkan berita yang dikutip dari BBC disebutkan, Oleg akhirnya malah menggunakan bonus tersebut untuk membeli saham bagi para karyawannya, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras seluruh karyawannya.

Siapa sosok Oleg Deripaksa yang menurut Forbes ditaksir memiliki kekayaan sebanyak US$8,5 miliar ini?

Dalam laman pribadinya, Oleg digambarkan memiliki mimpi besar untuk ikut mengembangkan negeri yang dicintainya, Rusia. Untuk mencapai tujuannya, salah satu faktor penting adalah kerja sama tim.

“Salah satu tujuan utama saya dan konsekuensi dari kerja tim saya adalah untuk memanfaatkan potensi besar di Rusia dalam rangka ikut mengembangkan negara dan meningkatkan kualitas kehidupan bagi orang-orang yang tinggal di sini,” ujarnya.

Rusia, paparnya, saat ini sedang menghadapi sejumlah  masalah ekonomi dan sosial yang penting. Untuk itu, dibutuhkan peran aktif dari masing-masing orang. Jika tidak, dia menilai ekonomi Rusia tidak akan lagi kompetitif  di tingkat global.

“Saya yakin kita harus meningkatkan iklim investasi negara ini [Rusia] melalui perkembangan infrastruktur regional, agrobisnis, industri, dan sektor teknologi tinggi, serta pasar konsumer domestik”.

Dalam situs resminya tersebut, memang terlihat Oleg sangat mencintai negaranya. Hal itu terlihat dari pernyataannya:

“Saya memulai bisnis pada waktu yang tak biasa. Negara tempat saya lahir dan tumbuh telah menghilang dan satu negara baru yang muncul tidak sama dengan yang saat itu. Yang pertama memberi pendidikan yang sangat baik, kedua memberi saya kesempatan untuk sukses,” tuturnya.(foto: forbes.com)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper