Bisnis.com, JAKARTA – Kebutuhan akan sales promotion girl (SPG) dan usher diprediksi meningkat signifikan dari waktu ke waktu seiring kian kompetitifnya industri.
Semakin bertumbuhnya perekonomian Indonesia dan semakin kuatnya daya beli masyarakat, pasar akan semakin prospektif untuk berbagai produk, baik industrial (B2B) maupun konsumer (B2C), barang dan jasa.
Besarnya permintaan akan diikuti dengan semakin banyaknya pemain baru dalam industri yang ingin merebut pangsa pasar yang pada gilirannya meningkatkan intensitas persaingan.
Jacky Mussry, Chief Operating Officer & Senior Vice President MarkPlus Inc, mengatakan hal ini bisa terlihat dari semakin padatnya jadwal SPG dan semakin tingginya perekrutan untuk SPG baru.
"Seberapa besar jumlah tepatnya agak sulit untuk ditentukan karena perbedaan angka dan asumsi dari sejumlah sumber," kata Jacky kepada Bisnis, Jumat (12/7/2013).
Menurutnya, saat ini produk-produk B2B dan B2C relatif sering mempergunakan jasa SPG dan usher.
Dalam pameran alat-alat berat sering terlihat peran SPG sebagai bagian promosi dan terkadang menggiring prospek dalam suatu kesepakatan pembelian.
Perusahaan yang menawarkan minuman ringan juga banyak mempergunakan jasa SPG dan usher. Produk barang maupun jasa sering menggunakan jasa mereka.
Dari barang seperti mobil, elektronik, baju, sampai jasa perhotelan, transpotasi, dan perbankan kerap menggunakan jasa SPG dan usher.
"Perlu tidaknya SPG dan usher tergantung dari jenis produk yang ditawarkan, sasaran pasar, pesaing, value propositions, dan keunggulan kompetitifnya," kata Jacky. (ra)
