Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peminat Meningkat, Pengusaha Fotografi Buka Jasa Photobooth

Pelaku usaha lain yang menawarkan jasa photo booth adalah Indra Herwanto, 34. Bermula dari hobi, Indra merintis bisnis fotografi pada 2004. Kala itu, bisnis yang bernama Authentic Photo and Video melayani jasa dokumentasi pernikaha, pre-wedding, produk, dan fesyen. Namun, karena booming tren photo booth untuk suvenir pernikahan, dia membuka unit bisnis baru yang dinamakan Boothitoti pada 2012.
Ilustrasi photo booth/photobooth
Ilustrasi photo booth/photobooth

Bisnis.com, JAKARTA-- Pelaku usaha lain yang menawarkan jasa photo booth adalah Indra Herwanto, 34. Bermula dari hobi, Indra merintis bisnis fotografi pada 2004. Kala itu, bisnis yang bernama Authentic Photo and Video melayani jasa dokumentasi pernikaha, pre-wedding, produk, dan fesyen. Namun, karena booming tren photo booth untuk suvenir pernikahan, dia membuka unit bisnis baru yang dinamakan Boothitoti pada 2012.

Alasan Indra membuka jasa photo booth berawal dari permintaan seorang klien. Karena tidak memiliki mesin khusus, Indra menggunakan printer standar yang bisa mencetak foto. Ternyata, respon yang dia dapat sangat positif. “Semenjak itu, saya melihat jasa photo booth bisa jadi bisnis yang potensial,” ujarnya.

Indra mengaku modal yang dia gelontorkan untuk lini bisnis barunya ini berkisar Rp30 juta-Rp40 juta. Nominal tersebut bisa dimanfaatkan untuk membeli mesin cetak, laptop, lampu, kamera, kertas film, dan properti lainnya.

Berbeda dengan jasa fotografi yang menonjolkan kemampuan (skill), photo boothjustru mengedepankan pelayanan yang cepat. Oleh karena itu, Indra merasa tak bisa lagi menggunakan jenis printer ink jet karena proses cetaknya yang memakan waktu. Untungnya, teknologi mesin cetak kini sudah canggih. “Saya pakai mesin yang bisa mencetak foto hanya dalam 10 detik-12 detik.”

Karena tuntutan yang cukup tinggi, Indra pun menambah porsi investasi mesin cetak. Jika di awal dia hanya memiliki satu printer, kini dia punya enam mesin cetak. Dengan banyaknya jumlah mesin, dia bisa melayani konsumen lebih banyak pula. Bahkan, untuk menjaga kualitas dia membawa 2 buah mesin di setiap resepsi pernikahan.

Setiap kali melayani konsumen, Indra menurunkan tiga orang pekerja, yaitu 1 orang fotografer dan 2 orang operator. “Saya terjunkan lebih banyak orang agar tamu tidak lama menunggu hasil cetakan. Selain kerja cepat, karyawan juga harus kerja tepat. Pengaturan kamera dan lighting harus sesuai. Meskipun sekali jepret, hasil foto tetap berkualitas.”

Seiring waktu berjalan, bisnis photo booth yang dikelola Indra terus meningkat. Dia mengaku, jika dulu perusahaannya hanya mendapat 3—4 proyek, kini Boothitoti mengerjakan hingga 14  proyek pernikahan setiap bulan.

Indra menawarkan dua jenis paket photo booth yang dibagi berdasarkan durasi dan kuota jumlah cetakan. “Untuk paket waktu itu maksimal 3 jam, sedangkan paket kuota 500 lembar foto. Harga keduanya sama yaitu Rp4,8 juta.” Dari nominal tersebut, Indra mengaku bisa meraih margin keuntungan sebesar 50%.

Besarnya jumlah laba yang bisa diraih, membuat Indra makin fokus dalam menekuni bisnis ini. Dia juga tak menampik bahwa jumlah pemain baru yang masuk ke bisnis ini makin banyak. Cara utama agar bisa bertahan di bisnis ini adalah dengan memberikan pelayanan prima dan cepat bagi konsumen. Selain itu, strategi lain yang digunakan adalah dengan bekerja sama dengan wedding organizer.

Indra optimis dengan bisnis photo booth di masa mendatangOleh karena itu, pelaku usaha harus bisa memanfaatkan momen tren photo booth dengan sebaik-baiknya. “Saya optimis bisnis ini akan makin ramai. Banyak orang menyukai photo booth untuk memeriahkan pesta pernikahan. Selain itu, tren orang Indonesia sekarang banyak yang narsis. Jadi, ketika ada sudut untuk foto-foto mereka jadi semangat.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper