Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SYAL SUPORTER SEPAK BOLA: Selain Liga Eropa, Syal Klub Lokal Juga Diburu

Meski tak semeriah laga klub Eropa atau Piala Dunia, jumlah suporter yang mendukung tim-tim sepak bola lokal terbilang banyak.nn

Bisnis.com, JAKARTA - Gemerlap pertandingan sepak bola di kancah internasional tak meredupkan pamor liga Indonesia (Indonesian Super League).

Meski tak semeriah laga klub Eropa atau Piala Dunia, jumlah suporter yang mendukung tim-tim sepak bola lokal terbilang banyak.Peluang inilah yang ditangkap Fahmi Muhtiami.

Di bawah bendera Syal Suporter Grosir, dia memproduksi syal suporter bola berdesain klub-klub Liga Indonesia sejak 5 tahun silam.

Alasan Fahmi terjun ke bisnis ini tak lain lantaran besarnya peluang yang bisa digarap.

Awalnya, dia menerima pesanan pembuatan syal bagi suporter bola.

“Konsumen ternyata lebih banyak memesan syal berlogo klub-klub lokal ketimbang internasional. Oleh karena itu, saya mencoba fokus menggarap pasar ini,” ujar pria yang tinggal di Malang, Jawa Timur.

Untuk membuat syal, dia menggunakan bahan wool akrilik. Material tersebut diproduksi menjadi syal menggunakan mesin otomatis. Karena menggunakan mesin, produk syal yang dihasilkan cukup detail dan berkualitas.

Lebih lanjut, syal klub-klub lokal yang dipesan konsumen terbilang variatif.

Beberapa klub yang populer di kalangan konsumen, a.l. Persija, Persib, Persema, dan Persebaya.

Namun demikian, dia tetap menyelesaikan desain klub sesuai permintaan konsumen.

Seiring waktu, bisnis syal suporter yang dirintis Fahmi terus meningkat. Hal ini tak lain lantaran dia menjajakan barang dagangannya melalui jejaring sosial.

“Konsumen saya datang dari berbagai daerah. Konsumen rata-rata memesan syal tersebut untuk dijual lagi di dearah asal mereka,” katanya.

Syal tersebut dibanderol dengan harga Rp15.000 -- Rp60.000 per lembar.

Harga tersebut disesuaikan dengan ukuran syal, jenis bahan, dan tingkat kerumitan desain.

“Semakin banyak kata-kata dan gambar yang ada di syal, semakin mahal harganya,” katanya.

Fahmi memberlakukan jumlah pemesanan minimal 50 lembar syal.

Fahmi mengaku peluang bisnis atribut klub lokal cukup prospektif.

Selain banyak peminat, kompetitornya pun tidak terlalu banyak.

Jika ingin terjun ke bisnis ini, Fahmi menyarankan pengusaha mengikuti perkembangan terbaru di Liga Indonesia.

Bukan sekadar Indonesian Super League, pelaku usaha sebaiknya mengikuti laga di divisi utama, divisi satu, dan divisi dua.

“Permintaan syal sepak bola ini tergantung prestasi klub. Kalau klub tersebut memiliki prestasi cemerlang, suporter langsung mencari atribut klub tersebut. Makanya, produsen tak boleh ketinggalan informasi,” kata Fahmi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper