Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREFERENSI DUNIA KERJA: Generasi Millennia Menginginkan Fleksibilitas Kerja

Bekerja kantoran memang masih menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat. Namun, dunia kerja di masa depan bakal mengalami pergeseran paradigma. Salah satu yang menarik perhatian yakni jenjang karir tradisional yang melekat pada dunia kerja tak lagi menarik minat generasi tersebut.
Generasi millennia menginginkan fleksibilitas kerja untuk mengakomodasi jadwal mereka sendiri, dan lebih tertarik untuk bekerja di luar kantor dengan dukungan teknologi./JIBI
Generasi millennia menginginkan fleksibilitas kerja untuk mengakomodasi jadwal mereka sendiri, dan lebih tertarik untuk bekerja di luar kantor dengan dukungan teknologi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Bekerja kantoran memang masih menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat. Namun, dunia kerja di masa depan bakal mengalami pergeseran paradigma.

Hasil survey PwC Global menunjukkan adanya tren pergeseran dunia kerja pada 5-7 tahun mendatang, di mana pasarnya akan didominasi GenerasiY atau generasi milenia yakni pekerja yang lahir pada 1980-1995. Mereka punya preferensi sendiri soal di mana, kapan, dan bagaimana mereka harus bekerja.

Ada sejumlah faktor yang akan mengubah preferensi kalangan ini mengenai bagaimana, di mana, kapan mereka harus bekerja dan berkolaborasi. Di antaranya yakni faktor terobosan di bidang teknologi, kelangkaan SDM, pergeseran kekuatan ekonomi global, hingga pesatnya urbanisasi.

Teknologi baru yang terus berkembang, peran analisis data dan media sosial akan berdampak sangat besar terhadap cara orang berkomunikasi, berkolaborasi, dan bekerja. Apa yang dikenal dengan jenjang karir tradisional tak lagi menarik minat GenerasiY.

Salah satu yang menarik perhatian yakni jenjang karir tradisional yang melekat pada dunia kerja tak lagi menarik minat generasi  tersebut.

Dari 10.000 responden, lebih dari setengah berujar bahwa terobosan teknologi-lah yang akan lebih mempengaruhi cara orang bekerja selama lima hingga sepuluh tahun ke depan. Sementara, sebanyak 39% meyakini perubahan cara bekerja disebabkan oleh kelangkaan sumberdaya dan perubahan iklim.

Generasi millennia menginginkan fleksibilitas kerja untuk mengakomodasi jadwal mereka sendiri, dan lebih tertarik untuk bekerja di luar kantor dengan dukungan teknologi.

Kondisi ini berbeda dengan generasi sebelumnya yang menekankan pada karir dan bekerja lebih dari 40 jam seminggu dengan harapan naik ke posisi yang lebih tinggi.

“Generasi Y lebih mementingkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan,” tulis PwC dalam laporan surveinya.

Pergeseran paradigma dunia kerja idaman ini menjadi tantangan terhadap cara kerja divisi SDM dalam mempekerjakan dan mempertahankan karyawannya.

Perusahaan menghadapi masalah menciptakan metode penilaian yang lebih baik untuk memantau dan mengendalikan kinerja serta produktivitas, meningkatkan aspek sosial dan relasi satu sama lain sebagai penggerak kesuksesan usaha dan menghilangkan batasan dunia kerja dengan kehidupan pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper