Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Berkecimpung di Bisnis Pembuatan Kitchen Set? Simak Ulasan Berikut

Meningkatnya industri properti di dalam negeri secara langsung mendongkrak bisnis perabotan rumah tangga, salah satunya pembuatan peralatan dan perlengkapan dapur yang dikenal dengan sebutankitchen set.
Meningkatnya industri properti mendongkrak bisnis pembuatan kitchen set/ilustrasi
Meningkatnya industri properti mendongkrak bisnis pembuatan kitchen set/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Meningkatnya industri properti di dalam negeri secara langsung mendongkrak bisnis perabotan rumah tangga, salah satunya pembuatan peralatan dan perlengkapan dapur yang dikenal dengan sebutankitchen set.

Selain untuk membantu kegiatan sehari-hari di dapur, kitchen set yang menarik dan berdesain bagus juga bisa menjadi pemanis ruangan, dan membuat penghuni rumah betah berlama-lama di dapur.

Namun, banyak orang yang terkendala untuk membuat dan mengubah ide menjadi kitchen set idamannya. Di sinilah, penyedia jasa desain dan pembuatan set peralatan dapur dibutuhkan.

Salah satu pelaku usaha yang melihat peluang dari bisnis pembuatan kitchen set tersebut adalah David Boy Tan. Pria tersebut terjun ke dalam bisnis ini sejak dua tahun lalu bersama CV Bunga Abadi.

Meskipun tidak memiliki latar belakang sebagai desainer interior, tetapi dia bisa menjalankan bisnis ini dengan merekrut tenaga kerja yang terampil, mulai dari desainer hingga tukang.

David mengatakan, untuk memulai bisnis pembuatan kitchen set ini membutuhkan lahan untuk workshop, mesin dan peralatan pembuatan, tukang, tim marketing hingga desainer. Semua kebutuhan tersebut membutuhkan modal awal sekitar Rp250 juta.

“Modal awal yang dibutuhkan memang cukup tinggi, tetapi omzet dan keuntungan per bulannya menggiurkan,” katanya.

Bunga Abadi Furniture yang dimilikinya tersebut menawarkan pembuatan kitchen set dengan dua kisaran harga, yakni sebesar Rp1,9 juta per meter untuk di kawasan Bogor dan Depok, dan Rp2,2 juta per meter untuk di kawasan Jakarta.

Harga yang ditawarkan tersebut telah termasuk biaya survei ke lokasi, pembuatan barang dengan bahan multiplex 18 milimeter dan finisihing menggunakan teknik high pressure laminate (HPL), serta biaya pengiriman dan pemasangan di tempat klien.

David mengatakan ada beberapa tahap yang harus ditempuh klien saat melakukan pemesanan kitchen set. Dimulai dari survei lokasi dan pengukuran untuk menentukan biaya total. Kemudian pembuatan desain, proses produksi, kemudian pemasangan.

“Klien membayar biaya total dalam beberapa tahap, skemanya, pembayaran pertama 5% sebagai tanda jadi, 45% sebelum proses produksi, dan sisanya setelah pemasangan,” katanya.

Proses produksi yang dilakukan di daerah Cibinong, Bogor tersebut membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga pekan. Waktu tersebut juga tergantung dari banyaknya jumlah antrean.

Rata-rata, klien yang menggunakan jasa Bunga Abadi Furniture membutuhkan kitchen set dengan total luas 6 meter persegi untuk apartemen, dan hingga puluhan meter di rumah tapak.

Belum lama ini, David baru menyelesaikan proyek pembuatan kitchen set dapur bersih dan dapur kotor dengan nilai sekitar Rp80 juta.

Adapun, dalam sebulan dia bisa menerima hingga enam proyek dengan total omzet rata-rata lebih dari Rp300 juta. Dari pendapatan tersebut, keuntungan yang bisa dikantongi sekitar 25%-30%.

Hingga saat ini, target pasar utama Bunga Abadi Furniture adalah masyarakat kelas menengah ke atas yang tinggal di apartemen dan perumahan.

Untuk menjangkau pasar tersebut, David memaksimalkan pemasaran secara online, melalui forum jual beli online, serta media sosial dengan akun Instagram @david_baf.

Selama menjalankan bisnis ini, kendala yang pernah dialaminya adalah kesalahan dalam pengukuran, sehingga kitchen set yang telah diproduksi tidak pas ukurannya saat dipasang.

Sebagai solusi dari masalah tersebut, David selalu melakukan pengukuran ulang didampingi dengan mandor yang bertugas dalam lini produksi, sehingga ukuran produk yang dihasilkan lebih akurat dan presisi.

David berencana untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka galeri di Bogor, serta terus memperkaya referensi desain dengan mengikuti tren yang tengah berkembang.

Dia optimistis bisnis yang dijalaninya ini akan terus berjalan seiring dengan permitaan yang meningkat, terutama dalam beberapa tahun ke depan, perlengkapan interior akan menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper