Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anyaman Pandan Naik Kelas Clucth Pesta, Peluang Bisnis Makin Terbuka

Kerajinan anyaman dari pandan tak lagi melulu hanya berupa tikar, topi atau tas sederhana. Dengan menambahkan kreatifitas, anyaman dari serat daun pandan bisa dibuat menjadi tas atau clutch yang cantik dan elegan.
Tas berbahan anyaman pandan. /@Adindacollections
Tas berbahan anyaman pandan. /@Adindacollections

Bisnis.com, JAKARTA - Kerajinan anyaman dari pandan tidak lagi melulu hanya berupa tikar, topi atau tas sederhana. Dengan menambahkan kreatifitas, anyaman dari serat daun pandan bisa dibuat menjadi tas atau clutch yang cantik dan elegan.

Tas anyaman pandan ini menjadi booming karena pengaruh tren gaya hidup yang kembali ke gaya natural. Apalagi desain tas dari anyaman ini juga dapat dikenakan untuk berbagai macam gaya, mulai dari kasual hingga gaya elegan yang glossy. Produknya juga tak kalah jika ditenteng ke pesta atau ke acara resmi lainnya.

Kebutuhan konsumen akan produk-produk berbahan natural ini dilirik Deny Nurbany Yusuf yang dalam 4 bulan terakhir berbisnis jual beli tas anyaman pandan. Perempuan 40 tahun yang berdomisili di Bandung ini bekerja sama dengan perajin di daerah Tasikmalaya untuk memasok tas anyaman pandan.

Deny melihat peluang bisnis jual beli tas anyaman pandan karena melihat tren tas tersebut semakin naik daun. “Mulai dari kalangan bawah, menengah hingga kalangan atas juga memakai tas ini dan memesan kepada saya,” katanya.

Deny menjual dua jenis produk anyaman pandan, yakni yang berbentuk tas dan clutch. Hingga saat ini dia mengaku belum melayani permintaan untuk custom order. Kendati demikian, desain produknya dibuat beraneka ragam agar konsumen mempunyai pilihan yang banyak.

Produknya dibanderol dengan harga yang berbeda. Untuk anyaman yang dibentuk menjadi tas dijual dengan harga Rp100.000. Sementara yang berbentuk clutch dibanderol dengan harga bervariasi mulai Rp75.000 hingga Rp120.000.

“Variasi harga itu tergantung warna dan kombinasi yang digunakan seperti kain songket, batik dan kain rangrang,” tuturnya.

Dari semua produk, menurut Deny desain favorit adalah clutch yang dibuat berwarna polos namun glossy. Dompet pesta ini dibuat eksklusif dari anyaman pandan yang rapi dan dipercantik dengan aksesoris emas di bagian depan dan ujung-ujung clutch. Sementara bagian dalamnya dilapisi kain katun.

Dalam sebulan, dia mampu menjual sekitar 1.000 clutch dan 100 tas anyaman pandan. Jumlah penjualan tas menurutnya lebih kecil dari clutch karena tas lebih susah dikemas sehingga membuat ongkos kirim lebih mahal.

Jika dikemas pakai karton, satu tas akan dihitung tiga kilogram sehingga biayanya lebih tinggi. Memang ongkos kirim bisa ditekan dengan memakai kemasan plastik, tetapi cara itu rentan membuat produk menjadi rusak saat pengiriman.

“Karena itu, khusus tas tidak saya pasarkan lagi di Instagram karena tidak bisa dilipat sehingga susah saat packing, saya hanya menjualnya secara offline di toko saya. Saya hanya memajang clutch di Instagram,” ucapnya.  

Hingga kini Deny masih memasarkan tas anyaman tersebut lewat akun Instagram @Adindacollections. Seiring waktu, semakin banyak kenalannya yang berminat menjadi reseller, mereka membeli dari Deny untuk dijual kembali.

Lewat para reseller itu, dia mampu menjangkau para konsumen yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia seperti di kawasan Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi.

Dia juga menyediakan jasa dropship. Para reseller tinggal menyebutkan nama dan alamat pelanggan yang dituju, kemudian pengemasan barang dan pengiriman akan dilakukan oleh @Adindacollections tetapi mencantumkan nama reseller sebagai pengirimnya.

Kepada para reseller, dia memberikan harga khusus, yakni potongan sebesar 20% untuk jumlah pembelian tertentu.  Mereka masih dapat menjual tas tersebut dengan harga berkisar Rp80.000 – Rp90.000.

“Makanya saya enggak mengambil untung yang banyak, paling hanya sekitar 20% - 30% saja. Biarpun kecil tapi jika kuantitasnya banyak, akan terasa lumayan,” tuturnya.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper