Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Tas Anyaman Bahan Pandan dan Rotan Sama-sama Menguntungkan

Pelaku usaha lain yang turut mencicipi fulus dari peluang usaha jual beli tas anyaman pandan adalah Aprilia Titisari. Dia bersama rekannya, Alfina Siti membuka usaha penjualan tas anyaman dengan merek Calamina Bags.
Tas dari anyaman pandan. /@Calaminabags
Tas dari anyaman pandan. /@Calaminabags

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku  usaha yang turut mencicipi fulus dari peluang usaha jual beli tas anyaman pandan adalah Aprilia Titisari. Dia bersama rekannya, Alfina Siti membuka usaha penjualan tas anyaman dengan merek Calamina Bags.

Perempuan berusia 24 tahun ini memulai usahanya yang berbasis di Yogyakarta sejak dua tahun lalu. Tatkala itu dia masih duduk di bangku kuliahan. Melihat ada peluang usaha akibat booming tren gaya etnik, dia mencari pengrajin yang bisa diajak kerja sama.

“Kami kerja sama dengan pengrajin di daerah Gamplong, Yogyakarta yang membuat produk tas yang disesuaikan dengan permintaan pasar, lalu kami beri merek Calamina,” katanya kepada Bisnis.

Aprilia mengatakan banyak konsumen yang mencari tas anyaman pandan karena kental dengan gaya tradisional. Apalagi produk tersebut hingga saat ini masih diproduksi secara handmade sehingga meningkatkan nilai keunikan tiap-tiap produknya.

Namun seiring dengan permintaan pasar, dia melebarkan variasi produknya dengan menambah tas anyaman dari bahan rotan. Menurutnya, tas anyaman rotan juga banyak diburu konsumen karena kesannya yang antik dan unik.

Sejauh ini, pemasaran produk tasnya dilakukan secara online dan sesekali ikut pameran di event-event. Dia memanfaatkan berbagai forum jual beli online dan marketplace serta media sosial seperti Facebook, Twitter dengan nama akun @Calaminabags.

Tas koleksi Calamina Bags dijual dengan harga bervariasi. Paling murah Rp50.000 untuk tas anyaman pandan yang sederhana serta paling mahal Rp200.000 untuk anyaman rotan yang dibentuk menjadi clutch.

Dia juga menerima pesanan tas anyaman yang disesuaikan dengan keinginan pembeli, mulai dari desain hingga penggunaan kombinasi bahannya. Seperti tas rotan, kata dia, dapat dikombinasikan dengan kulit. Adapun tas anyaman pandan dapat dikombinasikan dengan kain tradisional.

Harga yang dikenakan untuk custom order berbeda dengan produk yang ready stock. Dia tidak membatasi jumlah pesanan customized, namun biasanya kliennya memesan minimal 10 unit tas.

Pemesanan dengan desain custom ini umumnya perlu waktu sekitar 1-2 minggu hingga tas tersebut siap dikirim ke konsumen. “Kalau pelanggan meminta waktu lebih cepat, biasanya harganya yang kami ajukan juga lebih tinggi,” katanya.

Sementara itu jika konsumen memesan barang yang tersedia, produknya akan segera dikirimkan lewat jasa pengiriman jika konsumen telah mentransfer uang. 

Dia membandingkan, penjualan Calamina Bags masih didominasi tas anyaman dari bahan rotan dibandingkan pandan. “Karena tas dari bahan pandan umumnya hanya dijual dalam bentuk biasa, sedangkan kalau yang bahan rotan dibentuk clutch,” tuturnya.

Dalam sebulan, Calamina Bags mampu menjual sekitar 50 unit tas dengan omzet berkisar Rp5 juta hingga Rp10 juta. Nilai itu diakuinya masih di bawah potensi yang bisa didapatkan dari pasar.

“Sebenarnya pasarnya sangat besar, tetapi kami berdua belum bisa maksimal soalnya kami sama-sama sedang kerja. Jadi baru bisa meladeni pesanan setelah pulang kerja,” kata dia menjelaskan.

Hal itu dinilainya menjadi kendala tersendiri dalam pengembangan bisnis. Mereka juga belum punya waktu cukup untuk mengelola sistem pemasaran lewat reseller, padahal diakuinya selama ini banyak yang berminat menjadi reseller.

Aprilia juga bercita-cita agar Calamina Bags dapat memproduksi sendiri tas-tas anyamannya. Saat ini mereka belum dapat melakukan hal tersebut karena belum mampu menggandeng pengrajin secara ekslusif.

Kebanyakan perajin yang diajak kerja sama masih melayani permintaan pelaku usaha lain dengan merek yang berbeda.

“Kami berharap bisa fokus mengembangkan bisnis ini karena sebenarnya potensinya gede. Saya lihat banyak konsumen di luar negeri yang juga ingin mendapatkan produk tas anyaman pandan dan rotan ini,” ucapnya.[]


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler