Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Pigura Kayu Nan Ramah Lingkungan

Saat ini masyarakat disuguhkan oleh berbagai macam jenis bahan untuk membingkai foto. Mulai dari bahan kayu hingga fiber. Setiap bahan tersebut dinilai memiliki kelebihan sendiri-sendiri.
Ilustrasi figura kayu/cbnhomes.com
Ilustrasi figura kayu/cbnhomes.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini masyarakat disuguhkan oleh berbagai macam jenis bahan untuk membingkai foto. Mulai dari bahan kayu hingga fiber. Setiap bahan tersebut dinilai memiliki kelebihan sendiri-sendiri.

Aditya Budi Kusuma pendiri iFrame Rumah Bingkai menilai bingkai foto yang paling ideal adalah yang berbahan kayu dan bisa dikustomisasi. Untuk itu, pria asal Yogyakarta itu pun menjalani bisnis pembuatan pigura bersama dengan dua orang rekannya.

Aditya mengawali bisnisnya dari hobi fotografi. Kala itu, dia dan rekan-rekannya merasa kesulitan untuk mendapatkan bingkai yang sesuai dengan karya foto mereka.

Pada 2011, akhirnya muncul ide bisnis ini. Awalnya hanya menyediakan bingkai untuk kalangan sendiri, tetapi sekarang terus berkembang hingga menerima pemesanan bingkai kustomisasi.

Saat itu, modal awal yang dibutuhkan sekitar Rp5 juta. Digunakan untuk kulakan bingkai siap jual. Seiring meningkatnya permintaan terhadap  variasi produk, pada 2012 mereka pun memutuskan untuk membuat workshop dan memproduksi bingkai mandiri.

“Awalnya kami hanya menyediakan bingkai jadi dengan ukuran reguler, sekarang permintaan bingkaicustomized terus meningkat,” katanya.

Iframe Rumah Bingkai juga berusaha mengangkat tema bingkai foto yang ramah lingkungan, di  tengah-tengah menjamurnya pigura berbahan plastik dan fiber di pasaran.

“Kami hanya memproduksi bingkai dari kayu, dengan cat yang aman dan ramah lingkungan,” imbuhnya.

Aditya menyediakan bingkai foto ready stock ukuran reguler mulai dari 3R hingga 24RS, juga mengerjakan pemesanan bingkai preorder dengan proses pengerjaan maksimal tiga hari.

Saat ini, kapasitas produksi yang dimiliki Iframe Rumah Bingkai bisa mencapai 250 pigura per hari, dengan jumlah pesanan per bulannya bisa mencapai 6.500 bingkai.

“Konsumen paling banyak berasal dari Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan beberapa kota besar di Jawa,” ujarnya.

Adapun harganya dimulai dari Rp20.000 hingga jutaan rupiah, tergantung dari ukuran, model dan desain yang dipesan. Margin keuntungan yang bisa dikantongi juga lumayan besar, mulai dari 35% tiap produk.

Aditya mengakui harga jual produk mereka lebih tinggi dibandingkan dengan produk berbahan fiber dan plastik, hal tersebut menjadi salah satu kendala tersendiri ketika konsumen harus  berpikir ulang untuk membeli produknya.

“Kami selalu melakukan edukasi melalui event pameran foto atau lukisan dengan harapan konsumen sadar bahwa bingkai kayu secara estetika dan ketahanan jauh lebih baik dari yang berbahan plastik,” katanya.

Terkait dengan proses promosi, Aditya mengakui tidak memiliki strategi khusus, selain memasarkan produknya melalui akun instagram @rumahbingkai_iframe dan mensponsori beberapa pameran fotografi dan lukisan.

Selain itu, supaya bisa tetap mempertahankan posisi di pasar pigura, Aditya selalu berusaha untuk terus berinovasi dengan mengeluarkan model-model baru, sehingga konsumen tidak akan merasa jenuh.

“Kami juga memberikan garansi untuk setiap bingkai yang dibeli oleh konsumen,” katanya.

Melihat permintaan yang terus meningkat dari waktu ke waktu, Iframe Rumah Bingkai berencana untuk menambah kapasitas produksi sebagai bentuk pengembangan bisnis mereka. Hal itu juga akan diikuti dengan peningkatan kualitas produk dan pelayanan kepada konsumen.

Dia melihat, peningkatkan permintaan terhadap pigura juga disebabkan semakin meluasnya penggunaanbingkai. Tak hanya untuk membingkai foto dan lukisan, sekarang pigura bisa digunakan untuk membingkai hal lainnya.

“Sampai hari ini belum ada yang bisa menggeser fungsi bingkai kayu, termasuk keberadaan bingkaidigital,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper