3. Ni Kadek Eka Citrawati: Lulur Bali Beromzet Rp15 Juta Sehari
Berawal dari hobi dan keinginan untuk menjalani filosofi ”kembali ke alam”, tahun 2000, Kadek menciptakan lulur Bali alus dengan mengembangkan kembali budaya warisan leluhur yang didukung kecanggihan teknologi dan berbekal ilmu Design and Beauty Clinic.
Selain itu, banyaknya warga lokal terutama ibu-ibu rumah tangga yang sulit bekerja di luar rumah karena keharusan melakukan upacara yang kadang dilakukan mendadak, menjadi motifasi lain bagi Kadek.
Kadek juga ingin mempopulerkan bahan-bahan tradisional untuk perawatan tubuh sehingga dapat membantu peningkatan ekonomi warga sekitar.
Dari modal awal Rp30 juta, kini omset pendapatan dari bali halus ini sudah mencapai Rp15 juta/hari dengan total produksi mencapai 400 macam jenis produk dari 150 item yang diproduksi.
Saat ini Ni Kadek telah mendirikan spa academy yaitu sekolah khusus untuk siswa yang akan mendalami bidang spa secara gratis dan dididik secara profesional. Kelak mereka akan disebar keseluruh Indonesia juga ke luar negeri secara berkesinambungan.
Dampak yang dirasakan langsung dapat mengurangi pengangguran masyarakat sekitar rumahnya terutama ibu-ibu rumah tangga. Sekarang Bali alus sudah mempunyai karyawan kurang lebih 100 orang. Mereka berasal dari warga sekitar pabrik. Dari seluruh karyawan, 40%-nya adalah karyawan tetap.
Sementara itu, sebanyak 60% lainnya adalah karyawan lepas. Mereka memilih menjadi karyawan lepas agar bisa tetap bekerja dan mendapatkan income tambahan sembari tetap melaksanakan kewajiban peribadatan.