Bisnis.com, JAKARTA—Melanjutkan Coca-Cola Forest Lampung, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) meresmikan program Coca-Cola Forest Bandung dengan menargetkan perawatan dan menanam hingga 20.000 pohon per bulan di kawasan konservasi air kawasan Jawa Barat.
Presiden Direktur CCAI Kadir Gunduz mengatakan melalui program Coca-Cola Forest Bandung, yang dijalankan dengan dukungan pemerintah dan masyarakat setempat, akan menanam pohon di kawasan resapan air.
“Inisiatif ini diharapkan dapat membantu menstabilkan pasokan air, tidak hanya untuk pabrik kami namun juga untuk daerah sekitarnya, untuk hari ini dan masa depan," tuturnya dalam keterangan pers, Rabu (2/12).
Dengan konsep dasar perawatan-pohon, Coca-Cola Forest Bandung akan menumbuhkan bibit pohon hingga mereka cukup kuat untuk dipindahkan, sampai berusia lebih dari enam bulan, ke daerah-daerah konservasi air terpilih. Seleksi area dan proses transfer akan dijalankan dengan kolaborasi erat antara CCAI dengan beberapa kelompok kepentingan dari pemerintah, masyarakat, serta asosiasi.
Coca-Cola Forest Bandung juga akan menjalankan dengan kegiatan lainnya, a.l daur ulang botol plastik menjadi wadah pohon, dan konversi limbah manufaktur Frestea menjadi pupuk kompos. Dia menambahkan berbagai inisiatif berkelanjutan lain yang dijalankan, program Coca-Cola Forest merupakan perwujudan komitmen CCAI untuk tumbuh bersama dengan daerah di mana kami beroperasi sebagai bisnis yang bertanggung jawab.
"Bersama dengan berbagai inisiatif berkelanjutan lain yang kami jalankan, program Coca-Cola Forest merupakan perwujudan komitmen kami untuk tumbuh bersama dengan daerah di mana kami beroperasi sebagai bisnis yang bertanggung jawab," katanya.
Sekretaris Daerah Sumedang Zaenal Alimin berharap agar kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan menjadi contoh bagaimana sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat dapat bersatu dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup.
“mengapresiasi dan mendukung inisiatif pengembangan lingkungan dan masyarakat yang dilakukan oleh CCAI melalui peluncuran program ini,” tuturnya.