2. Cari ciri khas
Rupanya, tidak hanya sekedar niat dan memiliki tulisan yang bagus saja untuk bisa terjun ke bisnis ini. Perlu ada yang diperhatikan yakni pentingnya memiliki ciri khas sebagai identitas diri.
Tara mengatakan ciri khas penting untuk setiap seniman miliki. Pasalnya, saat ini sudah lumayan banyak handletterer di Indonesia dari berbagai komunitas. "Jadi kita mesti punya unique selling point yang buat kita jadi standout dari yang lainnya."
Sementara itu, Hendry menambahkan, untuk mendapatkan ciri khas tulisan tidaklah instan. Semuanya perlu proses belajar. Makanya, dia menegaskan dalam proses latian jangan kerap melupakan penguasaan kemampuan dasar.
Padahal ini penting untuk melatih konsistensi huruf biar kian sempurna, melatih keseimbangan, struktur dalam menarik garis, dan mendalami anatomi huruf. Setelah itu, baru bisa memulai mengekspresikan atau bahkan melanggar "pakem" tersebut.
Untuk melatih keluwesan tangan, sebenarnya tidak perlu alat-alat yang mutakhir dan harga yang mahal, bisa dimulai dengan pensil, penghapus, penggaris, drawing pen, dan jangka. Bila sudah dirasa cukup luwes, bisa upgrade alat-alat dengan tingkatan khusus untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Media belajar pun bisa belajar sendiri otodidak lewat internet, baik lewat situs Youtube, Instagram, Pinterest, atau Dribbble, lewat buku referensi atau ikut workshop yang sering diadakan oleh komunitas hand lettering.
Mengikuti workshop dan sharing session bisa menjadi salah satu jendela ilmu, sebab di sana akan banyak ilmu yang kemungkinannya belum tersampaikan saat kita berseluncur di internet atau membaca buku.
Tambahan lainnya, perlu niat yang kuat untuk mau belajar, latihan, tidak malu untuk bertanya, serta kesabaran untuk menemukan ciri khas tulisan yang membedakan diri kita dengan seniman lainnya.
Perluas jaringan
Bersosialisasi memang penting demi mengeksiskan nama kita di kalangan handletterer lainnya. Lewat sosial media seperti Instagram, tentu saja bisa dimanfaatkan untuk membuka jalan pintu rezeki.
Seperti yang dialami Tara, dia mengaku selama ini hanya menggunakan Instagram untuk kegiatan branding saja. Kebetulan dirinya mendapat pekerjaan pertamanya lewat tawaran dari sosial media tersebut.
Berkumpul dengan sesama rekan di komunitas juga dapat digunakan untuk membuka peluang bisnis baru. Barangkali ada referensi proyek yang bisa digarap secara bersama.
Di luar itu, kita juga perlu menjaring teman-teman yang memiliki bisnis desain interior. Dimana, ini memungkinkan kita diberi kesempatan untuk menangani handlettering untuk mendekor interior itu sendiri.
Hendry mengungkapkan, lewat rekan dari bisnis interior ini. Dirinya bisa menggarap kafe yang dimiliki salah seorang selebriti chef terkenal di Indonesia. Dari situ, dia mendapat peluang bisnis lainnya lewat referensi dari chef tersebut.