Segmen Pecinta Fotografi
Bertumbuhnya kalangan segmen pasar pencinta fotografi di Tanah Air membuat bisnis pembuatan tas kamera dianggap masih menarik untuk digeluti.
Misbachul Munir, pemilik Bose Tas Kamera, yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah, menyadari hal tersebut. “Bisnis ini masih bisa sustain. Apalagi yang punya kamera bisa dibilang bertambah setiap hari. Sekarang siswa SMP dan SMA pun sudah punya kamera SLR untuk kelas ekstrakurikuler fotografi di sekolahnya,” kata Misbach.
Misbach memutuskan terjun ke bisnis tas kamera sejak tiga tahun lalu karena melihat persaingan di bisnis tersebut masih belum terlalu ketat.
Pelaku usahanya masih bisa dihitung jari, berbeda halnya dengan bisnis tas kantor atau tas sehari-hari yang sudah banyak dimasuki pelaku usaha tas lokal. Agar lebih mudah melakukan pemasaran, Misbach terlebih dulu menentukan segmen pasar yang dibidik, yakni para pehobi fotografi, para pelajar, serta mahasiswa.
Segmentasi tersebut selanjutnya mempermudah pengambilan strategi dalam bisnis, termasuk sistem produksi dan penentuan harga. Sistem produksi yang dia jalankan saat ini adalah ready stock. Dia tidak melayani pesanan custom demi efisiensi waktu dan tenaga kerja.
Jika membuat pesanan custom, harganya akan cenderung lebih mahal karena jumlah tenaga kerjanya masih terbatas.“Pasar yang saya masuki masih di dalam negeri, di seluruh daerah di Indonesia. Sebenarnya banyak permintaan dari luar negeri, tetapi terkendala karena ongkos kirim untuk pembelian eceran cukup mahal,” kata pria yang mampu memproduksi 200-300 tas dalam sebulan ini.
Soal promosi, keduanya sama-sama memadukan promosi pemasaran online dan offline sekaligus. Dwi lebih memilih membuat galeri yang berpotensi memancing peminat fotografi untuk datang berkumpul. Selain menjual tas kamera, galeri tersebut dipadukan dengan studio foto serta art batik.
“Akhir Februari ini akan ada opening galeri baru,” kata Dwi yang juga berpromosi lewat aplikasi chatting BBM serta media sosial Twitter dan Instagram dengan akun @TasKamera . Selain itu, dia juga kerap melakukan strategi direct marketing dengan membuka lapak pada saat acara car free day .
Adapun Misbach lebih menggencarkan promosi pemasaran lewat situs bosetaskamera.com, kendati dia juga membuat akun Instagram @Bosetaskamera.
Untuk membuat mereknya lebih dikenal dan mudah diterima publik, Misbach aktif melakukan promosi below the line. Misalnya, dia merancang kegiatan lomba yang melibatkan komunitas-komunitas fotografi skala provinsi Jawa Tengah atau se-Kota Semarang.
“Acara seperti itu pasti banyak diikuti pehobi fotografi. Kita bisa memberikan doorprize produk tas sendiri, sehingga brand kita akan lebih dikenal. Jika bisa merancang event skala nasional, efeknya akan lebih besar lagi. ()