Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS PENGINAPAN: Memikat Fulus Para Pelancong

Penginapan di Jogja Unit Tugu (Jl. Godean). /simply homy
Penginapan di Jogja Unit Tugu (Jl. Godean). /simply homy

Sistem Kemitraan

Bisnis penginapan skala perorangan memang menuntut peran aktif dari pemiliknya dalam semua hal, mulai dari pembangunan, pengaturan perabotan, penentuan merek, marketing, hingga pelayanan tamu saat menginap.

Idealnya pelaku usaha melakukan operasionalnya sendiri. Akan tetapi, jika pengelolaan sendiri dirasa tidak memungkinkan, pelaku usaha dapat menjajal bisnis penginapan dengan sistem kemitraan.

Salah satu penyedia kemitraan penginapan adalah Simply Homy, yang mengklaim sebagai penyedia kemitraan guest house pertama di Indonesia.

Sejak berdiri pada 2010, usaha yang berpusat di Yogyakarta itu kini memiliki 18 cabang penginapan, yakni 15 di Yogyakarta dan 3 di Bandung, Jawa Barat.

“Sistem kerja sama yang kami tawarkan membuat pemilik properti dapat memperoleh passive income. Mereka tidak perlu terlibat langsung dalam mengurus penginapan sebab kami yang akan mengurusi operasional, SDM, pemasaran, dan branding,” kata Alfiansyah Denny Purwono, Manager Marketing PT Sushantco Tria Jaya.

Konsep penyewaan penginapan yang dilakukan adalah penyewaan rumah, lengkap dengan perabotnya. Oleh karena itu segmen pasar yang dibidik adalah kalangan keluarga dibandingkan dengan kalangan wisatawan perorangan dengan gaya backpacker.

Denny mengatakan para mitra akan tetap mendapatkan untung yang lumayan sekalipun semua operasionalnya dikerjakan oleh manajemen pusat. “Margin profit yang bisa didapat mitra 40%-42% dari omzet. Itu sudah dipotong biaya kerja sama serta biaya-biaya operasional,” tambahnya.

Dia menceritakan jumlah pemasukan dari tiap penginapan biasanya fluktuatif sesuai dengan musim yang ada. Dalam bidang usaha hospitality, lazim terjadi omzet yang meningkat pesat saat musim high season, lalu turun kembali saat musim liburan berakhir.

Dari perhitungan yang dilakukan Simply Homy, pelaku usaha dapat mengantongi omzet sedikitnya Rp12 juta dengan estimasi hari terisi minimal 12 hari. Nilai itu diperoleh jika penginapan hanya memiliki tiga unit kamar dengan tarif sewa satu kamar sekitar Rp350.000.

Jumlah tersebut masih belum termasuk pemasukan tambahan lain dari breakfast atau jika ada pesanan extra bed. Perlu diingat juga saat weekend atau peak season, tarif sewa penginapan biasanya naik 20%-30%. Semakin banyak jumlah kamar yang disewakan, potensi pemasukan akan semakin besar.

BISNIS PENGINAPAN: Memikat Fulus Para Pelancong

Tak semua pemilik rumah dapat menjadi mitra dalam bisnis guest house ini. Beberapa syaratnya, antara lain rumah tersebut memiliki minimal tiga kamar yang dapat disewakan, serta memiliki satu kamar untuk ditempati staf. Jumlah kamar mandi haruslah sebanding dengan kamar yang disewakan.

Pemilik rumah juga wajib menyiapkan fasilitas lain yang terkait, seperti AC, TV, hingga perabotan. Bila ada yang perlu direnovasi atau dicat ulang, tim pusat akan menyampaikan segera setelah survei dilakukan.

“Saat survei, kami akan melihat lokasi apakah strategis, punya area parkir dan akses transportasinya mudah. Lokasinya tidak harus dekat ke destinasi wisata sebab wisatawan yang mengunjungi spot-spot wisata seringnya mencari penginapan di tengah kota,” jelasnya.

Mitra juga wajib menyiapkan biaya kemitraan Rp60 juta untuk rumah dengan tiga kamar dengan masa kerja sama lima tahun. Biayanya bertambah Rp10 juta untuk satu kamar tambahan. Selain itu, ada juga biaya perlengkapan dan biaya perizinan.

Halaman Sebelumnya
Tak Kekurangan Tamu
Halaman Selanjutnya
Cara Menjalankan Bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Senin (15/2/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper