Jangan Abaikan Toko Offline
Setyo Hari Murdani, atlet di bidang olahraga sepatu roda yang akhirnya terjun ke bisnis ini, sadar betul bahwa pemasaran lewat jalur online telah memperluas cakupan pasar produknya.
Pelanggannya datang dari berbagai daerah di Indonesia, baik dari Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, hingga Papua. Konsumen di jalur tersebut biasanya adalah para atlet profesional.
Namun, demi menyasar konsumen pemula, dia pun tidak mengandalkan jalur pemasaran secara online saja. Pasalnya, tipikal para konsumen pemula umumnya lebih suka datang langsung ke toko dan melihat serta menjajal produk yang diinginkan.
“Jadi, pasar offline tetap harus digarap,” ujar pria yang menjalankan bisnis di bawah bendera Joins Jogja Sepaturoda. Kini, Hari mampu menjual sekitar 20-30 pasang sepatu roda dalam sebulan dengan rentang harga mulai dari Rp350.000 hingga puluhan juta rupiah.
Potensi pasar offline tersebut juga tak disia-siakan pemilik tokoasemka.com Rizal Firdaus, pemilik Mags Inline Skate Bobi Tri Rudiyanto, dan pemilik www.tokobundaonline.com Reni Yanuarni.
“Tujuannya untuk memajang barang-barang dagangan, sehingga konsumen juga bisa melihat dan memilih langsung produk yang diinginkan,” tutur Reni.
Adapun, Bobi menjalankan toko offline untuk meningkatkan kepercayaan konsumen akan produk yang dijualnya secara online. “Umumnya kalau punya toko offline, konsumen jadi lebih percaya.”