Bisnis.com, JAKARTA- Sekitar 13.000 warga di dua desa di Kabupaten Buleleng, yakni Desa Selat di Kecamatan Sukasada, dan Desa Gobleg di Kecamatan Banjar, kini dapat menikmati fasilitas sanitasi dan air bersih.
Air bersih disalurkan langsung dari sumber air ke rumah-rumah dan perkebunan warga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani cengkeh.
Dalam rilis yang diterima Bisnis, Kehadiran fasilitas sanitasi berupa sistem penyaringan air limbah dan penyaluran air bersih ini merupakan hasil kerja sama antara PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui payung program tanggung jawab sosial perusahaan, Sampoerna untuk Indonesia, dengan Yayasan IDEP Selaras Alam.
Yayasan IDEP adalah lembaga swadaya masyarakat berbasis di Bali yang salah satu fokusnya adalah manajemen lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Secara simbolis, Manajer Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Taruli Aritonang menyerahkan fasilitas yang dibangun sejak November 2015 kepada Kepala Desa Gobleg, Komang Gede Kariawan, di Bale Tempek Desa Gobleg, Banjar, Kamis (21/4/2016).
Taruli mengatakan, program ini bertujuan untuk menyediakan akses air bersih bagi para warga di kedua desa tersebut, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun irigasi perkebunan cengkeh.
Perkebunan yang mendapatkan pengairan baik dapat meningkatkan kualitas hasil tanam dan nilai jual. Dengan demikian, kesejahteraan warga pun meningkat. Selain itu, program ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan sanitasi yang baik.
Sementara itu, Direktur Yayasan IDEP Ade Andreawan mengatakan, program ini sejalan dengan salah satu visi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, yakni meningkatkan akses masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan dasar, termasuk di bidang sanitasi dan air bersih.
“Sampoerna dan IDEP Selaras Alam tidak hanya membangun dan menyerahkan fasilitas air bersih dan sanitasi, tetapi kami juga melatih warga Desa Gobleg untuk merawat dan mengelolanya dengan baik untuk kepentingan jangka panjang,” ujar Ade.
Ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan dasar mayoritas masyarakat Buleleng yang menggantungkan mata pencahariannya di sektor pertanian.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2010, jumlah lahan kritis di kabupaten yang terletak di Utara Pulau Bali ini mencapai lebih dari separuh luas lahan pertanian. Padahal, sekitar 30 persen pemasukan kabupaten berpenduduk lebih dari 600.000 jiwa ini ditopang oleh sektor pertanian.
Sampoerna, bersama mitra tanggung jawab sosial perusahaan, memberikan perhatian terhadap warga Buleleng.
Selain pembangunan infrastruktur sanitasi dan air bersih, Sampoerna juga secara rutin mengadakan pengobatan gratis. Pada 2016, pengobatan gratis dilaksanakan pada bulan Mei. Acara serupa pernah dilakukan pada bulan Juni 2015.