Bisnis.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berencana menyiapkan direktori yang berisi daftar pelaku usaha pemula atau start-up berbasis teknologi untuk membantu menjembati pengusaha tersebut dalam memasarkan produknya.
Ketua Komite Tetap Pengembangan Usaha Elektronika Bidang Industri Kreatif Kadin Jatim Tritan Saputra mengatakan Kadin Jatim ingin mempercepat pertumbuhan industri kreatif yang ada. Selama ini kesulitan untuk mempromosikan produk kreatifnya meski telah sukses mengembangkan sebuah produk kreatif.
"Untuk membuat direktori itu kami mengumpulkan dulu para pelaku usaha start-up dari berbagai sektor agar bisa berkolaborasi dengan. Selama ini industri kreatif ini tidak pernah dapat solusi dan market yang jelas," katanya di sela-sela Dialog Percepatan Inovasi IT, Kamis (22/12/2016).
Dia mengatakan sedikitnya ada delapan sektor usaha kreatif yang dikumpulkan untuk berdialog dengan Kadin Jatim di antaranya penyedia market place, penyedia jasa jaringan (provider), penyedia jasa keuangan bank maupun nonbank, penyedia software, penyedia website, dan penyedia jasa logistik.
"Untuk jasa keuangan, biasanya perbankan kan memberikan kredit usaha rakyat (KUR) tetapi setiap tahun NPL tinggi karena banyak orang terima KUR tidak mau bayar. Nah kalau pakai teknologi, mereka (jasa keuangan) bisa memantau kesehatan bisnis yang didanai oleh KUR tersebut melalui software," jelasnya.
Tritan menambahkan meski banyak instansi yang membentuk inkubator bisnis sebagai kegiatan CSR perusahaan, bahkan mampu menciptakan sebuah produk yang inovatif tetapi banyak yang sulit mencari pasarnya.
"Untuk itu direktori ini juga bisa menjadi cara untuk mendata berapa jumlah startup di Jatim, karena selama ini tidak pernah terdata, termasuk data profil startup tersebut," imbuhnya.
Dia menambahkan, direktori tersebut nantinya akan didistribusikan ke seluruh anggotq Kadin Jatim dan Kantor Perwakilan Dagang (KPD) Jatim yang tersebar di 24 provinsi di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Industri Kreatif, Haries Purwoko menambahkan pihaknya juga berencana mendorong Pemprov Jatim untuk membetuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) guna mendorong industri kreatif di Jatim.
"Kontribusi industri kreatif ini kan berkontribusi 7,8% dari pertumbuhan ekonomi. Selain pemerintah pusat yang fokus mendorong melalui Bekraf, pemerintah daerah pun juga harus punya agar lebih cepat maju," ujarnya.