Bisnis.com, JAKARTA - Audrey Crews, yang sudah lumpuh selama dua dekade, telah menjadi perempuan pertama di dunia yang dapat mengendalikan komputer menggunakan pikirannya melalui implan otak Neuralink.
Tonggak sejarah terbarunya adalah dia bisa menulis namanya, Audrey, secara digital hanya menggunakan perintah mental. Hal ini dibagikan melalui akunnya @NeuraNova9 di X (sebelumnya Twitter), dan pembaruan ini menandai babak baru dalam teknologi antarmuka otak-komputer (BCI).
Dalam salah satu unggahan terbarunya, Audrey membagikan foto layar laptopnya yang menampilkan nama "Audrey" yang ditulis tangan dengan tinta digital, bersama dengan hati merah dan coretan warna-warni termasuk wajah, burung, dan sepotong pizza, semuanya digambar secara telepati.
“Ini beberapa coretan saya lagi! Saya menerima permintaan. Lol. Bayangkan jari telunjuk Anda adalah klik kiri dan gerakan kursor adalah dengan pergelangan tangan Anda, tanpa melakukannya secara fisik. Beginilah hari-hari menggunakan telepati," tulisnya dalam unggahan tersebut.
Unggahan tersebut menyusul momen viral sebelumnya di mana dia dapat menulis namanya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Elon Musk, salah satu pendiri Neuralink, menanggapi pencapaian tersebut dengan mengatakan, bahwa dia mengendalikan komputernya hanya dengan berpikir, dan kebanyakan orang tidak menyadari hal ini.
Baca Juga
Audrey, yang dikenal sebagai Pasien 9 dalam uji klinis PRIME Neuralink, memasang chip tersebut pekan lalu di Pusat Kesehatan Universitas Miami.
"Mereka mengebor lubang di tengkorak saya dan menempatkan 128 benang ke dalam korteks motorik saya. Chip itu kira-kira seukuran koin 25 sen," tulisnya.
Chip BCI itu membaca sinyal dari pusat gerakan otaknya dan menerjemahkannya menjadi gerakan kursor. Audrey menjelaskan bahwa meskipun implan tersebut tidak akan membantunya berjalan lagi, implan tersebut memungkinkannya berinteraksi dengan perangkat digital secara real-time, hanya melalui upaya mental.
Apa itu Neuralink?
Didirikan pada tahun 2016 oleh Elon Musk, Neuralink bertujuan untuk menghubungkan otak manusia secara langsung ke komputer. Tujuan jangka panjangnya adalah untuk membantu orang-orang dengan kondisi neurologis seperti kelumpuhan mendapatkan kembali kemandirian digital, dan berpotensi mengendalikan prostetik atau berkomunikasi tanpa berbicara.
Audrey berencana untuk terus membagikan informasi terbaru dan video seiring perkembangannya. Sebagai perempuan pertama yang menggunakan teknologi Neuralink, perjalanannya baru saja dimulai.
"Saya akan segera pulang dan kami akan mengunggah lebih banyak video yang menjelaskan prosesnya secara lebih detail," ujarnya.