Bisnis.com, JAKARTA- Minat masyarakat untuk berwirausaha nampaknya kian meningkat, seiring dengan menjamurnya pelaku Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di penjuru Indonesia. Biasanya, bidang favorit yang menjadi pilihan adalah kuliner, fashion, atau kerajinan.
Tiga sektor ini menyumbang lebih 70% dari total kontribusi ekonomi kreatif secara nasional yang mencapai Rp1.000 triliun. Data Bekraf mencatat, subsektor kuliner menyumbang hingga 41,69%, fashion 18,15%, dan kriya 15,7%.
Meski demikian, sebenarnya masih banyak peluang usaha di bidang lain yang cukup menjanjikan. Salah satunya di bidang pendidikan, khususnya waralaba kursus. Inilah yang dijalani oleh Handayani Lim, Founder KC English Pluit, dan Cially Tan sebagai Founder Math Monkey.
KC English merupakan lembaga kursus Bahasa Inggris yang mendidik anak muridnya untuk berani berbicara dan mengemukakan pendapat, sementara Math Monkey adalah lembaga kursus Matematika yang mengajarkan materi berbasis permainan dan hitung cepat.
Karakteristik waralaba pendidikan memang membutuhkan modal yang cukup besar di awalnya. Ratusan juta rupiah diperlukan untuk memegang hak waralaba, pelatihan karyawan, hingga menyewa tempat untuk kursus.
Besarnya modal yang diperlukan, belum lagi waktu yang cukup lama untuk pengembalian modalnya, membuat bisnis ini tak bisa dijalankan oleh sembarang orang. Bagi Handayani dan Cially, pengusaha yang berminat menjalankan waralaba pendidikan haruslah orang yang memiliki kesabaran yang tinggi, dan panggilan hati di bidang pendidikan.