Bisnis.com, JAKARTA- Kesadaran akan pentingnya Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional telah lama disadari oleh kalangan orang tua di tanah air. Terbukti, banyak di antaranya yang menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah internasional, berbicara sehari-hari dengan Bahasa Inggris, atau sekedar menyisipkan waktu anaknya untuk kursus Bahasa Inggris.
Peluang itulah yang dilihat oleh Handayani, yang membuka cabang kursus Bahasa Inggris bernama KC English Speak Up di Kawasan Pluit, Jakarta Utara. Dengan filosofi Knowledge atau pengetahuan serta Confidence yang berarti kepercayaan diri, KC English berusaha menanamkan kepercayaan diri kepada anak-anak untuk berbicara Bahasa Inggris di depan umum, dan dalam kehidupan sehari-hari.
“Passion saya memang pendidikan dan anak-anak. Dengan ini harapannya akan banyak anak-anak terbantu, tidak lagi takut menyampaikan pendapat mereka,” ujarnya.
Dia menuturkan, pengalamannya menempuh pendidikan di Amerika Serikat banyak memberikan inspirasi dalam bidang pendidikan. Di sana, dia melihat anak-anak sangat antusias dalam belajar, mengemukakan pendapat, dan responsif terhadap pertanyaan guru.
Sementara di Indonesia, dia menilai masih banyak anak-anak yang tidak berani mengemukakan pendapatnya. Padahal, mengemukakan pendapat merupakan salah satu cara membentuk pola pikir dan mengasah daya nalar anak.
Handayani pun bertemu dengan Victoria, teman sekolahnya di Amerika Serikat yang mendirikan KC English di Indonesia. Berbekal visi yang sama, dan modal yang hampir mencapai Rp100 juta, akhirnya dia memutuskan untuk mendirikan waralaba KC English di Jakarta Utara.
“Di daerah Pluit persaingannya sangat banyak, tetapi kebutuhan dan demand-nya juga banyak,” ujarnya.
Dia menjelaskan, KC English menggunakan kurikulum berbasis proyek (project based learning).Dengan dibimbing oleh guru-guru yang profesional dan berpengalaman, setiap anak diarahkan untuk menyelesaikan project yang dipilih sesuai keinginannya. Di akhir pertemuan, mereka harus tampil dalam Project Demo untuk mempresentasikan proyek mereka.
Di samping itu, pihaknya juga berupaya memaksimalkan memampuan otak anak dengan menggunakan metode mind map (peta pikiran) dalam proses belajarnya. Dengan mind map, anak akan terbiasa berpikir secara logis, kritis, dan terstruktur. Lebih dari itu, mind mapping juga bisa diaplikasikan untuk membantu memahami pelajaran lain di sekolah.
Kurikulum KC English disiapkan untuk anak usia 3 hingga 16 tahun. Dari banyak program yang ditawarkan, Instict Building merupakan program andalan khusus bagi anak usia 3-5 tahun.
Di program ini, anak akan diperkenalkan pertama kalinya dengan bahasa Inggris melalui beragam aktivitas yang menyenangkan. Tujuannya untuk membentuk insting mereka terhadap bahasa Inggris, melatih pengucapan yang tepat, dan memiliki kosakata yang cukup untuk melakukan dialog sederhana.
Para siswa juga didorong untuk mengikuti kompetisi debat atau Speak Up Challenge yang diadakan antar cabang KC English yang saat ini terdapat di Jakarta dan Bekasi. Adanya tantangan semacam ini diharapkan dapat mengasah jiwa saing anak sekaligus melatih materi yang selama ini diajarkan.
Adapun cabang KC English di Pluit sendiri berdiri di atas sebuah ruko, yang dapat menampung hingga 150 murid. Biaya yang dikenakan untuk kursus bervariasi tergantung programnya, mulai dari Rp5,4 juta per semester untuk program anak-anak.
Mengenai waktu yang diperlukan untuk balik modal, Handayani mengaku tak terlalu memusingkannya. Dia hanya berharap dapat memiliki usaha yang sesuai dengan passion, sekaligus berkontribusi untuk pendidikan di Indonesia.
“Banyak usaha lain yang lebih menguntungkan dan cepat balik modal, tapi saya ingin ada kontribusi untuk pendidikan anak-anak di Indonesia. Pendidikan itu bukan sekedar bisnis, tetapi panggilan hati,” ujarnya.