Bisnis.com, JAKARTA – Duka cita mendalam menjalari pecinta film komik Marvel di seluruh dunia. Stan Lee, otak di balik karakter dan petualangan populer Marvel telah berpulang untuk selama-lamanya.
Mulai dari pelakon dunia hiburan di Hollywood, tokoh politik, hingga pimpinan berbagai negara meratapi kepergian pencipta superhero Spider-Man, Iron Man, Hulk, dan Black Panther ini.
Lee begitu dikenang oleh banyak orang di antaranya karena kreativitas luar biasa, kontribusinya dalam industri komik, dan brand unik yang menjadikan Marvel raksasa. Perjalanannya selama hampir satu abad di dunia jelas adalah anugerah yang menyimpan ‘warisan’ bagi kita semua.
Dilansir dari PR Daily, berikut beberapa pelajaran dari sang legenda yang dapat dipetik oleh para penulis dan brand manager untuk menuliskan petualangan mereka sendiri seperti halnya seorang Stan Lee.
1. Jangan abaikan kelemahanmu
Dalam menyampaikan cerita dengan baik, pendongeng harus tahu saat untuk meningkatkan dan mengendurkan ketegangan. Konflik adalah detak jantung narasi, yang penuh dengan sisi protagonis dan antagonis.
Namun, Lee sadar bahwa protagonis yang tidak memiliki kelemahan terasa kurang sisi kemanusiaannya dan lebih sulit untuk dicintai. Lee tahu bahwa karakter-karakter yang memiliki kekurangan justru akan menjadi lebih simpatik bagi para penikmat.
Dalam hal ini, Humas (Public Relations/PR) dan brand manager sebaiknya menghindari membuat pesan-pesan yang mereka sampaikan seakan tanpa cela. Akui kesalahan dan tunjukkan bagaimana Anda berencana untuk mengatasinya.
Jangan terburu-buru untuk membuat diri Anda terlihat cemerlang sehingga Anda kehilangan kesempatan untuk menceritakan kisah hebat tentang organisasi Anda.
2. Berbicaralah tentang hal-hal yang penting
Lee kerap menuliskan tentang rasisme dan ketidakadilan sosial. Ia tidak takut melihat topik-topik kontroversial. Kejujuran macam ini memenangkan hati para penggemar dan membuat karakter-karakter komiknya lebih otentik.
Bagi Lee, memiliki hal-hal yang menarik dan memancing pemikiran sangat penting untuk bisnisnya.
“Orang yang melihat kartun atau membaca buku harus memiliki sesuatu untuk dipikirkan, bukan hanya melihat halaman tanpa pemikiran,” kata Lee dalam suatu kesempatan.
Brand manager juga harus siap untuk berbicara tentang isu-isu yang penting bagi mereka. Menurut Sprout Social study, 86% konsumen mengatakan pentingnya transparansi. Penelitian lain mengungkapkan manfaat besar bagi para eksekutif yang memiliki sikap atas isu-isu yang penting bagi konsumen.
3. Berkolaborasilah secara terbuka dan jangan lupa untuk memberi kredit
Lee dikenal karena gaya kolaborasi yang unik ketika mengembangkan komik-komiknya.
“Lee mempraktikkan apa yang ia sebut metode Marvel. Alih-alih menyerahkan naskah kepada seniman untuk diilustrasikan, ia merangkum cerita serta membiarkan para seniman menggambarnya dan mengisikan detail plot yang mereka pilih,” tulis The New York Times.
Namun, Lee diketahui terkadang gagal memberikan kredit kepada pihak-pihak dalam kolaborasinya.
Salah satunya adalah ketika Kirby, yang secara visual bertugas merancang karakter-karakter, memutuskan mundur pada 1969. Meski kemudian ia kembali bekerja sama dengan Lee untuk novel grafis Silver Surfer pada tahun 1978, masa kejayaan mereka telah berakhir.
Jadi, pastikan Anda memberikan kredit kepada yang berhak. Jika unggahan dalam blog Anda menggunakan gambar karya orang lain, pastikan untuk memberi tautan ke link aslinya. Jika Anda tidak memiliki hak atas suatu konten, jangan gunakan.
4. Lakukan cross promotion pada konten
Salah satu inovasi terbesar Marvel di bawah bimbingan Lee adalah pengembangan berbagai kisah yang saling berhubungan, dimana semua pahlawan terbesar Marvel hidup di alam semesta yang sama dan dapat muncul dalam cerita apa pun setiap saat.
Baik para pemasar dan PR juga harus melakukan bentuk dari marketing promosi ini (cross promotion). Jangan lupa mengubah format yang Anda buat untuk setiap platform atau saluran.
5. Bacalah tulisan-tulisan bagus
Para pembuat konten dipengaruhi oleh apa yang mereka baca dan konsumsi. Sejak kecil, Lee diketahui mendapat inspirasi dari beberapa penulis besar berbahasa Inggris.
Nah, jika Anda berencana berprofesi sebagai seorang penulis, tidak peduli apa yang Anda tulis, pastikan Anda membaca karya-karya yang dituliskan penulis-penulis besar guna meningkatkan upaya kreatif Anda sendiri.
6. Bangun personal brand
Lee bisa saja menjadi sama terkenalnya dengan beberapa karakter ciptaannya. Lee pernah tampil khusus di dalam banyak adaptasi film karakter-karakter Marvel untuk sinema dan televisi.
Seorang komunikator memang harus fokus pada pemirsa mereka dan menceritakan kisah yang bagus, tetapi jangan lupa untuk membangun personal brand. Susun profil publik Anda dengan kehadiran media sosial profesional dan jangan menerima pekerjaan yang tidak memenuhi standar Anda.