Bisnis.com, JAKARTA--Perkembangan digitalisasi ekonomi di era 4.0 ini mendesak para pelaku usaha untuk mengikuti arus tersebut, tak terkecuali di sektor perikanan.
Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap e-commers (perdagangan elektronik) semakin tinggi. Hal ini dibuktikan dengan besarnya transaksi dan produk yang dicari semakin beragam.
Apabila sebelumnya barang elektronik dan fesyen yang menjadi primadona, kini produk makanan juga ramai dicari konsumen. "Untuk makanan, salah satunya yang ramai peminat adalah produk perikanan, misalnya empek-empek," ujar pria yang akrab disapa Fajri itu saat bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, dikutip Bisnis dari siaran pers, Senin (3/1/2020).
Oleh karena itu, peluang kerja sama untuk pemasaran produk-produk perikanan secara daring (online) pun dibuka antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Bukalapak. Dalam kerja sama ini, Bukalapak akan berperan sebagai fasilitator sekaligus memberikan arahan ke nelayan dan pelaku usaha binaan KKP, agar produk yang dihasilkan bisa dijual secara online dan menarik perhatian konsumen.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada MoU-nya. Saya optimistis (penjualan produk perikanan) akan semakin besar, dan mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan maksimal oleh stakeholder yang terkait dengan KKP," sebut Fajri.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy menjelaskan produk yang dihasilkan nelayan maupun pelaku usaha perikanan dan kelautan di Indonesia sangat beragam. Mulai dari makanan hingga peralatan perikanan berteknologi.
"Ada kuaci ikan, sambal, bahkan sirup mangrove. Sirup ini berdasarkan uji laboratorium, ternyata baik untuk tubuh karena dapat mencegah penuaan. Ada juga kerajinan dari kulit kerang, mesin pembuat pakan ikan, dan kincir tambak udang," tuturnya.
Edhy berharap kerja sama antara kementeriannya dengan Bukalapak segera terealisasi. Penjualan online diyakininya dapat mengurangi panjangnya rantai distribusi sehingga pendapatan nelayan dan pelaku usaha semakin tinggi.
Untuk produk makanan, lanjut Edhy, rata-rata sudah memiliki sertifikat dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Namun dia tetap memberi keleluasaan kepada Bukalapak dalam menerapkan standar perusahaan terhadap produk perikanan yang nantinya akan dipasarkan.