Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis sewa kos-kosan menjadi daya tarik sendiri sebagai salah satu pilihan investasi.
Keberadaan sewa kos yang sudah tumbuh sejak puluhan tahun lalu mengalami begitu banyak perkembangan, bahkan telah menjadi bagian dari gaya hidup yang cukup unik dari generasi ke generasi sejak puluhan tahun lalu.
Tingginya permintaan pasar (high market demand), dan potensi passive income menjadi dua hal yang menjadikan bisnis properti kost menjadi sorotan. Meski begitu, bisnis properti kos-kosan tentunya memiliki risiko dan tantangan yang tak bisa diabaikan, khususnya terkait operasional dan manajemen pengelolaan kost.
Akibatnya, pemilik kos-kosan bisa kehilangan penghuninya karena dua hal tersebut. Untuk meningkatkan okupansi, pebisnis kos-kosan yang selama ini biasa menyewakan kos-kosan secara individu, maka mereka juga bisa bergabung dengan platform operator kost virtual di Indonesia, RoomMe.
Glen Ramersan, Chief Executive Officer (CEO) RoomMe ada dua hal yang kerap berdampak pada bisnis kost yang pada akhirnya cukup berpengaruh bagi sektor kost di tanah air.
Pertama, ketidakstabilan pendapatan/income instability (cash flow tidak lancar, tingkat hunian tidak stabil, tunggakan sewa kost, dll). Kedua, kerumitan pengelolaan kost/complicated operational (unit kost terisi penuh, tapi tidak mendapatkan keuntungan).
"Karena itu kami menyoroti benar manajemen dan operasional terbaik untuk gedung dan rumah kost, memastikan fasilitas terjamin dan terstandardisasi dengan baik, sebagai salah satu wujud dari komitmen kami dalam menghadirkan pengalaman tinggal terbaik bagi pelanggan, melalui hadirnya ekosistem kehidupan modern," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis.com.
Menurutnya, dengan bergabung di RoomMe, mengatakan Glen menjelaskan pebisnis kost yang bergabung dengannya dipastikan harus menyediakan fasilitas yang terstandardisasi menjadi garansi kenyamanan yang bisa dinikmati seluruh penyewa kost, seperti air panas (water heater), AC, TV layar datar, toiletries, hingga wifi adalah fasilitas standar yang bisa dinikmati untuk semua penghuni, tanpa terkecuali.
Sementara itu, dia juga memaparkan ada 3 keuntungan bisnis kos-kosan bagi pebisnis yang bergabung dengan RoomMe seperti berikut :
1. Jaminan Pendapatan (Fixed Income Guarantee)
“Pebisnis kost akan mendapatkan pendapatan tetap (fixed income) yang stabil, bahkan cenderung meningkat setiap saatnya. Biasanya, occupancy rate/tingkat hunian kos-kosan juga cukup tinggi dibandingkan dengan hotel.
"Di RoomMe, kami memberikan jaminan pendapatan untuk semua pebisnis kost yang bermitra dengan RoomMe, tanpa terkecuali” tutur Glen.
2. End-to-End Error-Free Service
End-to-End Error-Free Service, memungkinkan pebisnis kost untuk mendapatkan kemudahan dalam menjalankan bisnis operasional kost, tanpa kendala. Dengan pemahaman mendalam terhadap kost sektor dan budaya lokal Indonesia, Glen menambahkan, “Kendala operasional seringkali menjadi hal yang sangat menyita waktu dan tenaga. Tak jarang pembengkakan biaya tak terduga muncul akibat perawatan gedung kost (kost maintenance), hingga perawatan fasilitas-fasilitas gedung lainnya.
Semua hal seputar manajemen kost, pengurusan pajak, promosi marketing, hingga biaya operasional perawatan gedung akan difasilitasi oleh RoomMe.
3. Passive Income (Work Less, Achieve More)
Pebisnis kost juga bisa mendapatkan pasif income secara rutin setiap bulan atau tahunnya. Mereka juga tak lagi perlu direpotkan dengan urusan operasional yang menyita waktu, tak perlu pusing memikirkan cara promosi untuk menarik perhatian pelanggan. Menurut Glen, pebisnis kost tak perlu melakukan begitu banyak upaya untuk meningkatkan bisnis, namun tetap bisa berinvestasi dan mendapatkan passive income dari bisnis kost yang digelutinya.
Ratusan pebisnis kost telah sukses digandeng oleh RoomMe. Hingga akhir tahun 2020, RoomMe akan terus berekspansi di puluhan kota lainnya, dengan menghadirkan layanan kost berstandardisasi, yang didukung oleh teknologi dan fitur layanan mutakhir untuk semua kalangan.
Glen menuturkan ekspansi yang kini dilakukan RoomMe akan terus berkembang menjangkau hingga ribuan pebisnis kost lainnya mulai dari Jabodetabek, hingga ekspansi ke kota-kota lainnya seperti Bandung, Bali, Surabaya, Medan, Makassar, dll.