Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Qasir Kembangkan Kolaborasi Dengan Perusahaan Rintisan

CEO Qasir Michael Williem mengatakan bahwa keinginan untuk naik kelas bagi usahawan mikro pada dasarnya sangat besar, namun terhambat keterbatasan untuk mencari peluang yang ada.

Bisnis.com, JAKARTA - PT. Solusi Teknologi Niaga (Qasir) mengembangkan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan rintisan yang memiliki keahlian spesifik dalam menjawab berbagai tantangan yang kerap dihadapi UMKM. 

CEO Qasir Michael Williem mengatakan bahwa keinginan untuk naik kelas bagi usahawan mikro pada dasarnya sangat besar, namun terhambat keterbatasan untuk mencari peluang yang ada. 

“Pesatnya teknologi kerap membuat usahawan mikro dan kecil gigit jari karena mereka terancam tergerus oleh persaingan. Karenanya, sejak awal didirikan, semangat kami adalah merangkul mereka untuk ikut mengembangkan usaha lewat inovasi digital. Salah satunya membuka akses mereka ke berbagai layanan fintech dan teknologi yang sudah diintegrasikan ke dalam aplikasi Miqro milik Qasir,” terang Michael dalam siaran resmi yang diterima Bisnis, Rabu (26/2/2020).

Melalui layanan Miqro, Qasir juga membantu mempercepat proses inklusi keuangan dengan menekankan pentingnya pencatatan keuangan yang rapi secara digital. “Data internal kami menunjukkan bahwa pencatatan yang kurang rapi membuat mereka tidak memenuhi syarat sebagai kreditur. Sehingga mereka sulit menambah modal kerja untuk berkembang,” ujarnya.

Berangkat dari masalah di atas serta semangat memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi usahawan mikro, Qasir menjalin kerjasama dengan fintech Peer to Peer (P2P) Lending seperti Koinworks dan Qazwa.

Uniknya, pendanaan yang difasilitasi Qasir melalui kedua fintech ini bukanlah dalam bentuk dana segar, namun dalam bentuk kredit produktif yaitu pembelian stok barang untuk dijual kembali, yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan. Besaran ini diukur berdasarkan  behaviour belanja tiap pengguna aplikasi, yang datanya sudah terekam dalam sistem Qasir, yaitu mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. 

Hingga saat ini, Qazwa dan Koinworks sudah menyalurkan pendanaan kepada ratusan usahawan Miqro dengan total angka menembus angka milyaran rupiah.

Chief Marketing Officer (CMO) Qasir Rachmat Anggara berharap kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem yang mampu menggenjot lebih banyak usahawan mikro untuk berkembang. “Hanya dengan rutin berbelanja melalui aplikasi Miqro, usahawan bahkan tidak perlu repot menyiapkan segala macam persyaratan yang rumit untuk mendapat pendanaan ini. Cukup berbekal rekomendasi dari kami berdasarkan catatan pembelanjaan tadi yang jelas validasinya, pihak fintech sudah bisa mencairkan pendanaan ini. Harapan kami, para usahawan mikro bisa mendapatkan pendanaan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan usahanya,” katanya.

Inisiatif Qasir dalam memberikan pilihan ke akses permodalan fintech sejalan dengan arahan pemerintah melalui Bank Indonesia. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menilai, UMKM perlu lebih banyak mengadopsi ekonomi digital, dan menetapkan target target inklusi keuangan sebesar 75%.

Hal ini dikarenakan, masih ada sekitar 60 juta UMKM yang belum tersentuh perbankan dan karenanya perlu ada campur tangan dari perusahaan-perusahaan e-commerce dan fintech untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia yang lebih optimal. Sinergi antar lembaga juga menjadi poin yang sangat dianjurkan pemerintah untuk mewujudkan adopsi ekonomi digital, mendorong inklusi serta menciptakan stabilitas ekonomi.

Terkait dengan keamanan data, layanan kolaboratif dalam aplikasi Miqro ini, Chief Technology Officer (CTO) Qasir Novan Adrian menambahkan, Qasir telah membekali aplikasinya dengan beberapa jaringan keamanan. Saat ini Qasir juga sedang dalam proses registrasi ISO/IEC 27001:2013.

“Data privacy adalah hal yang sangat penting bagi kami karena bagi kami kepercayaan dari users itu mahal harganya. Komitmen kami adalah memastikan data dari users aman secara digital. Lebih spesifik lagi, untuk penggunaan layanan pembiayaan, kami memastikan screening internal yang ketat sebelum melakukan penawaran kepada partner usaha. Sehingga, sedapat mungkin kami memiliki banyak layer pengawasan agar tidak ada data yang bocor atau disalahgunakan,” tutup Novan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper