Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis café kekinian yang menawarkan berbagai aneka camilan dan makanan ringan sekaligus menjadi tempat hangout yang nyaman, masih memiliki prospek yang menarik untuk dijalankan.
Salah satu tawaran kemitraan café kekinian yang dapat dilirik adalah Ropang OTW. Sesuai namanya, Ropang berasal dari singkat roti panggang. Tjoek Widharyoko, Owner Ropang OTW mengatakan konsep awal didirikannya bisnis ini berasal dari warung tenda pinggir jalan yang menjajakan menu roti panggang, mie instan,hingga nasi goring.
Konsep tersebut kemudian dimodifikasi menjadi lebih modern dan nyaman dengan varian menu roti panggang yang lebih bervariasi dan mengusung konsep open kitchen sehingga seluruh roti yang disajikan masih fresh from the oven.
Keistimewaan dari Ropang OTW ini terletak pada jenis roti yang disajikan karena olahan tepung yang digunakan merupakan produksi sendiri, menghasilkan tekstur roti yang empuk, manis, dan legit dengan model roti berukuran besar.
Beberapa pilihan menu mulai dari roti panggang manis, asin, dan bolu panggang dengan berbagai toping seperti boba, milo, keju, srikaya, dan lainnya. Selain pilihan roti, Ropang OTW juga memiliki menu pendamping lainnya seperti nasi goreng, ayam geprek, sate taichan, dan mie.
Salah satu yang cukup viral beberapa waktu lalu adalah Indomie Goreng Boba. Tjoek mengatakan bahwa Boba yang digunakan merupakan produksi sendiri dengan rasa yang tawar sehingga ketika dipadukan dengan Indomie Goreng dan gurihnya cream cheese menghasilkan rasa yang nikmat.
Meski memiliki tempat yang nyaman dan casual, Ropang OTW tetap membanderol menu makanannya dengan harga terjangkau. Untuk satu menu roti harga yang ditawarkan mulai dari Rp12 ribu, sedangkan nasi goring sekitar Rp15 ribu sehingga untuk satu orang rata-rata pengeluaran Rp30.000 hingga Rp50.000. Dalam sehari, setidaknya jumlah pengunjung bisa mencapai 200 hingga 300 orang.
Melihat besarnya potensi bisnis café kekinian tersebut mendorong Tjoek menawarkan peluang bisnis dalam bentuk kemitraan pada Maret 2019 sekitar lima bulan setelah bisnis tersebut pertama kali dibuka pada November 2018 di Cempaka Putih.
Hingga saat ini, Ropang OTW sudah memiliki sekitar 15 cabang dengan target 50 hingga 100 cabang sampai akhir tahun ini.
“Sebetulnya kita memang meng-create bisnis yang gampang diduplikasi karena memang ingin mencari mitra. Setelah beberapa bulan berjalan ternyata bisnis ini cukup menjanjikan, pengunjungnya banyak, dan cukup viral juga sebagai tempang nongkrong yang asyik sehingga kami mulai menawarkannya dalam bentuk kemitraan,” tuturnya.
Untuk membuka usaha Ropang OTW, dibutuhkan investasi awal sebesar Rp100 juta untuk pelatihan karyawan, peralatan, dan bahan baku awal, termasuk support marketing. Namun, angka tersebut di luar sewa dan renovasi tempat.
Calon mitra sebaiknya memang memilih lokasi yang strategis. Sebab, salah satu mitra yang berlokasi di Cikampek berhasil mendapatkan sekitar 500 pengunjung dalam sehari karena memang lokasi di sana masih minim tempat hangout.
Begitu pula dengan mitra yang ada di Tulungagung, dalam sehari bisa dikunjungi sekitar 300 sampai 400 orang karena memang tidak ada tempat nongkrong yang seru untuk para muda-mudi.
“Bisnis café kekinian seperti Ropang OTW ini potensinya masih sangat besar terutama di daerah atau tempat yang belum banyak tempat hangout. Karena saat ini banyak anak muda yang butuh tempat nongkrong yang keren dan nyaman tetapi dengan harga yang juga pas di kantong,” ujarnya.
Adupan rata-rata omzet yang dihasilkan untuk setiap gerai berbeda-beda tergantung dengan lokasi dan jumlah pengunjung. Namun, jika rata-rata pengunjung mencapai 200 dengan pengeluaran rata-rata Rp35.000 maka sebulan omzet yang bisa didapatkan sekitar Rp200 juta.
Perhitungan usaha Ropang OTW
Investasi awal : Rp100 juta (pelatihan, peralatan dan bahan dasar) di luar sewa tempat
Lisensi : 5 tahun
Pengujung rata-rata: 200-300 pengunjung per hari
Pengeluaran rata-rata per orang : Rp30.000 – Rp50.000
Omzet per bulan : Rp200 juta – Rp400 juta
Keuntungan bersih : 20%
BEP : 1 tahun
Jumlah cabang : 15 cabang
Target sampai akhir tahun : 50 -- 100 cabang