Bisnis.com, JAKARTA - Bill & Melinda Gates Foundation, Wellcome, dan Mastercard berkomitmen suntik dana hingga US$125 juta untuk mempercepat respon penanggulangan epidemi COVID-19 melalui COVID-19 Therapeutics Accelerator.
Lembaga ini berperan sebagai katalis untuk mempercepat serta mengevaluasi obat-obatan dan biologik yang baru maupun yang ditujukan untuk mengobati pasien yang mengidap COVID-19 dalam waktu dekat, serta patogen-patogen virus lain dalam jangka panjang.
Para mitra berkomitmen mewujudkan akses yang adil, termasuk membuat produk-produk tersedia dan terjangkau di daerah-daerah yang memiliki sumber daya terbatas.
Saat ini, belum ada antivirus dalam spektrum luas ataupun imunoterapi yang tersedia untuk melawan patogen yang muncul, dan belum ada juga yang disetujui untuk digunakan pada COVID-19.
The Gates Foundation dan Wellcome masing-masing menyumbang hingga US$50 juta, sementara Mastercard Impact Fund telah berkomitmen untuk berkontribusi hingga US$25 juta untuk mengatalisasi tahap awal akselerator tersebut.
Adapun pendanaan dari The Gates Foundation merupakan bagian dari komitmen US$100 juta yang diusung yayasan tersebut dalam merespon COVID-19 yang diumumkan sejak bulan lalu.
"Virus-virus seperti COVID-19 menyebar dengan cepat, tetapi pengembangan vaksin dan pengobatan untuk menghentikan virus tersebut bergerak dengan lambat," ujar Mark Suzman, Chief Executive Officer dari Bill & Melinda Gates Foundation, dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (12/3/2020).
Menurutnya, untuk membuat dunia aman dari epidemi seperti COVID-19, khususnya bagi kelompok masyarakat yang paling rentan, maka diperlukan sebuah cara khusus untuk mendorong penelitian dan pengembangan agar bergerak lebih cepat.
Hal tersebut membutuhkan dukungan dari pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi filantropi untuk bertindak cepat dengan mendanai Penelitian dan Pengembangan (R&D).
COVID-19 Therapeutics Accelerator akan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyandang dana dan organisasi sektor swasta, serta institusi pembuat kebijakan dan regulator global.
"Akselerator ini akan memiliki fokus yang menyeluruh, mulai dari alur pengembangan obat melalui manufaktur dan peningkatan skala ketersediaan. Berbagai upaya seperti berbagi penelitian, mengoordinasikan investasi, dan mengumpulkan sumber daya juga akan dapat membantu mempercepat penelitian," tuturnya.
Kolaborasi ini merupakan pelajaran utama yang diambil dari wabah Ebola pada tahun 2014 lalu. Dengan menyediakan pendanaan yang cepat dan fleksibel pada tahap-tahap utama proses pengembangan, Akselerator akan mengurangi risiko jalur obat-obatan dan biologik baru untuk COVID-19, dan bagi ancaman epidemi di masa depan, serta memastikan akses pengobatan di negara-negara dengan sumber daya terbatas.