Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 ini sangat berimbas terhadap seluruh perekonomian, baik makro maupun mikro, begitu pula dengan para pengrajin tahu tempe di Indonesia yang berada pada level UMKM pun ikut merasakan dampak penurunan ekonomi ini.
Sekretaris Koperasi Produsen Tahu Tempe Jawa Barat, Handoko mengakui telah terjadi penurunan omzet penjualan para pengrajin hingga 50 persen, imbas dari pelaku rumah makan kecil dan catering yang tidak beroperasi normal atau bahkan tidak buka sama sekali akibat peraturan PSBB.
“Kami biasanya mendapatkan banyak pesanan dari pelaku usaha catering atau rumah makan, tapi karena mereka tidak beroperasi normal, kami pun ikut terdampak sehingga omzet menurun cukup signifikan,” ujarnya, dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Rabu (20/5/2020).
Aip Syarifudi, selaku Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengatakan turunnya pendapatan tidak hanya dirasakan pengrajin tahun tempe di Jawa Barat saja tetapi juga di seluruh Indonesia. Untuk menopang kehidupan, pengrajin hanya dapat menjualnya di pasar-pasar tradisional untuk kebutuhan rumah tangga.
“Namun, tetap saja belum dapat menutupi kebutuhan sehari-hari para pengrajin apalagi sebentar lagi akan menyambut momen lebaran,” tuturnya.
Untuk membantu para pengrajin tahu tempe, FKS Group yang salah satu unit usahanya bergerak di bidang pangan, melalui FKS Foundation memberikan paket bantuan bahan pokok sehingga dapat meringankan beban dari para pelaku UMKM khususnya pengrajin tempe dan tahu di Indonesia untuk melalui masa-masa yang penuh tantangan ini.
Donasi sebanyak 7.000 paket tersebut akan didistribusikan ke berbagai daerah di Pulau Jawa melalui Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gapkotindo) Farhan Rio Gunawan, perwakilan dari FKS Group yang akan membagikan paketnya kepada para anggota koperasi.
“Untuk mendukung kebijakan PSBB, kami akan mengantarkan langsung paket tersebut ke setiap pengrajin. Selain itu, inisiatif ini kami harapkan juga dapat membantu pihak-pihak logistik yang secara tidak langsung juga terkena dampak Covid-19 dan PSBB,” ujar Farhan.