Bisnis.com, JAKARTA - PT. Martina Berto Tbk (Martha Tilaar Group) telah membuat skema protokol kesehatan atau standar operasional prosedur (SOP) apabila pemerintah membuka kembali izin operasional salon dan spa di tengah pandemi Covid-19.
Vice Chairwoman PT. Martina Berto Tbk, Wulan Tilaar menjabarkan apabila beroperasional kembali, di semua lokasi salon spa milik Martha Tilaar akan disediakan tempat cuci tangan di dekat pintu masuk untuk para tamu. Mereka juga menyediakan hand sanitizer di setiap ruangan. Pengecekan suhu tubuh pun diberlakukan.
Layanan di Martha Tilaar Salon Day Spa, Martha Tilaar Spa Express, dan Sariayu Halal Beauty Centre akan diprioritaskan bagi tamu yang sudah reservasi supaya tidak terjadi penumpukan.
“Kami harus tetap terapkan social distancing. Maksimal hanya 10 orang dalam area seluas 200 meter persegi. 10 orang itu 5 tamu dan 5 terapis,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Kemudian, lanjut Wulan, akan ada consent form yang harus diisi tamu. Isinya berupa riwayat perjalanan dan data penunjang lainnya, juga sebagai pakta integritas bahwa customer tersebut dalam keadaan sehat.
Untuk therapist, pihaknya mewajibkan agar mereka selalu menjaga kebersihan dan menggunakan APD lengkap, seperti masker, face shield, dan sarung tangan. Sedangkan untuk tamu, dianjurkan untuk selalu menggunakan masker selama berada di area spa.
Baca Juga
Adapun selama Covid-19, walaupun salon dan spa tutup, Martha Tilaar tetap mempekerjakan karyawan yang berprofesi sebagai terapis, beauty assistant, dan beauty consultant untuk membantu di pabrik dan menjadi reseller untuk sementara waktu.
“Kita lakukan reseller program dimana kita mengandalkan WA bisnis dan online bisnis untuk menjual produk dan memberikan insentif pada karyawan agar tetap bisa bekerja dari rumah,” ujarnya.
Martha Tilaar Group juga mengalihkan sementara bisnis mereka dari produk kosmetik menjadi kesehatan. Wulan mengatakan perusahaannya kini turut memproduksi hand sanitizer dan hand gel. Diakuinya, selama pandemi Martha Tilaar mengalami penurunan produksi dan penjualan, terutama di kategori dekoratif kurang lebih 20 persen, namun ada peningkatan pada penjualan hand sanitizer.
“Ini ternyata strategi yang sangat tepat kita lakukan sehingga kita bisa bertahan di masa pandemi ini,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengembangkan produksi pada produk herbal untuk menambah pendapatan.Martha Tilaar Group juga lebih aktif memanfaatkan omi channel berupa program belanja dari rumah dan home service untuk spa. Wulan menyebut pihaknya juga mengedukasi konsumen melalui konten menarik di media sosial berupa tutorial makeup.
Ditambahkannya, perusahaan sangat memperhatikan kesehatan karyawan. Pihaknya memberi jamu gratis, hand sanitizer, dan masker selama pandemi Covid-19. Bahkan produk kesehatan itu juga dibagikan kepada pelanggan setia mereka. Sejumlah langkah ini kata Wulan masuk ke dalam survival program yang dibuat selama pandemi virus corona berlangsung.