Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Youtube Ubah Hidup David Beat

David Beat sempat bekerja serabutan dan mendapatkan penghasilan pertama dari Youtube dari konten berjudul "Kissing Prank" yang tembus hingga 1 juta viewers.
David Beat./istimewa
David Beat./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Menjadi seorang youtuber bukan hanya tempat untuk berbagi dan berkreasi namun dapat mengubah nasib seseorang.

The King of Prank, David Beatt mengaku Youtube telah mengubah hidupnya. Bermula dari keisengan dan ingin menghibur teman-temannya, kini Youtube menjadi wadah untuk dirinya mendapatkan cuan.

Sebelum menjadi youtuber, David mengaku seorang pekerja serabutan. Kata dia, pekerjaan apapun dilibas untuk mendapatkan penghasilan.

"Bantu-bantu angkat barang, jadi sales, MLM, asuransi, editor video event, jual tinta printer, jadi pegawai supermarket, pokoknya apapun yang bisa menghasilkan uang pada saat itu karena sambil kuliah untuk membiayai kuliah juga," bebernya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Semenjak menjadi youtuber, David tak lagi bekerja serabutan dan mengorbankan masa kuliahnya karena memang susah membagi waktu. Sedikit menyesal, namun semua tetap harus disyukuri. Saat ini dirinya lebih banyak membantu orang tua di rumah dan juga menjalankan beberapa bisnis sampingan seperti jualan baju brand buatannya sendiri, Sanswear.

Dia teringat, penghasilannya dari Youtube pertama kali berasal dari konten berjudul "Kissing Prank" yang tembus hingga 1 juta viewers. Berbeda dengan kondisi saat ini, kala itu, untuk mencapai trending di Youtube sangatlah sulit.

"Kalau tidak salah ingat, saya cairkan dari video itu sekitar Rp2-3 juta dan langsung habis saya belikan perlengkapan baru untuk meningkatkan kualitas produksi sama traktir orang tua dan teman dekat," sebutnya.

David tak menampik, video kontroversial sangat menarik viewers maupun subscriber. Dia sempat menjadikan hal tersebut sebagai strategi jitu dalam pembuatan konten. Namun akhirnya dia sadar bahwa subscriber yang hadir karena hal-hal kontroversial saja bukanlah subscriber yang bisa bertahan atau loyal pada kontennya di luar hal-hal tersebut.

Berhubung saat ini tengah Covid-19, David tak lagi membuat konten prank dan mengalihkannya sementara ke konten gaming hingga podcast. Semua dilakukannya secara mandiri.

Diketahui, biasanya David memiliki tim untuk membuat konten di channel Youtube-nya. Untuk konten prank dia setidaknya membutuhkan 2-3 orang untuk menjadi produser (opsional), kameramen, dan tentunya dia sebagai subjek.

Jika skala video prank membesar (dengan kerja sama sponsor) atau lagi berniat membuat prank skala besar, biasanya David merekrut kru cabutan dan jumlah tim bisa sekitar 6-7 orang sekali beroperasi. Alat-alat yang digunakan pun tentunya mendukung kualitas dari konten itu sendiri.

Monetisasi memang menjadi salah satu faktor youtuber membuat konten. Tak jarang, di balik terbitnya sebuah konten, ada sponsor yang terlibat. Tarifnya sesuai dengan ide dan kreativitas yang akan dihadirkan dalam konten nantinya. Namun, untuk konten yang berbau prank, kata David sangat minim sponsor karena budaya di Indonesia belum terbiasa melihat video-video tersebut. Apalagi belakangan banyak yang menyalahgunakan apa yang disebut prank atau keisengan itu.

"Pendapatan saya lebih besar dari sponsor karena kuantitas video yang saya hasilkan tidak sebanyak itu dibanding dengan youtuber yang memang upload video setiap harinya seperti daily vloggers, gamer," ujarnya menambahkan.

David menjelaskan banyak hal yang dipelajarinya dari Youtube. Selain cuan, dia pun kini banyak bertemu teman-teman baru yang mempunyai visi yang sama. Tak sedikit pula dia mendapat komentar negatif dari netizen. Namun dia tetap mensyukuri itu sebab Youtube mampu merubah diri dan hidupnya.

"Bisa dibilang keputusan saya menjadi youtuber adalah sebuah trigger besar yang mengubah hidup saya secara menyeluruh. Thank you Youtube!" tutup David.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper