Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Meningkatkan Penjualan Saat Konsumen Cenderung Lebih Sedikit Belanja

Penjual yang baik pasti akan berhubungan kembali dengan calon pembeli ketika waktunya tepat dan mengamankan transaksi.
Pedagang selalu memiliki strategi untuk meningkatkan konsumen sedikit berbelanja/istimewa
Pedagang selalu memiliki strategi untuk meningkatkan konsumen sedikit berbelanja/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - "Kenalilah saya sebelum menjual barang untuk saya." Itulah yang orang Amerika, atau konsumen di bagian dunia lainnya harapkan dari para tenaga penjualan.

Dalam resesi, sangat penting untuk menyelaraskan strategi penjualan dengan preferensi pelanggan untuk menghindari kehilangan pangsa pasar dengan pesaing.

Persaingan yang ketat antara lain disebabkan oleh konsumen yang terhimpit pendapatan yang lebih sedikit sehingga ada dorongan untuk mengurangi belanja.

Dalam kondisi pandemi yang memicu krisis seperti saat ini, ada beberapa tips untuk meningkatkan penjualan, bahkan ketika ekonomi sedang berubah, seperti dikutip melalui Entrepreneur:

1. Pelaku bisnis harus melakukan apa pun untuk melayani pelanggan dengan baik.

Konsumen pasca-pandemi cenderung lebih hemat dan belanja dengan banyak perhitungan.

Dengan demikian, pemilik bisnis harus mendorong para tenaga penjual untuk benar-benar mendengarkan apa yang diinginkan pelanggan, bahkan jika mereka tidak mengartikulasikan kebutuhan dan keinginan mereka dengan jelas.

Seorang wiraniaga harus membaca kebutuhan yang tersirat dan memperhatikan apa yang tidak dikatakan. Selain itu, mereka harus bertindak seperti konsultan produk, bukan sekadar mesin pengejar komisi.

2. Pikirkan nilai jangka panjang.

Seorang pakar penjualan percaya bahwa peristiwa terkini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kesan yang baik bagi calon pembeli terhadap bisnis Anda.

“Resesi dapat dimanfaatkan untuk menyusun branding dari kondisi saat ini. Lakukan riset dan buat data yang menginformasikan yang sesuai dengan visi Anda karena prospek yang baik akan memberikan keuntungan," kata Temple Naylor, sales leader dan influencer.

Kepercayaan pelanggan dan informasi produk yang akurat sangat penting dalam keputusan pembelian. Reputasi yang solid akan mendorong konsumen untuk membeli produk Anda.

3. Jaga komunikasi dengan baik.

Konsumen prospektif tidak memilih untuk tidak belanja pada saat ini karena berbagai alasan, meskipun jika mereka tertarik pada barang atau jasa yang Anda tawarkan.

Mereka saat ini mungkin sibuk, kekurangan waktu, membutuhkan persetujuan bos, kekurangan uang atau memiliki prioritas lain.

Namun, penjual yang baik pasti akan berhubungan kembali dengan calon pembeli ketika waktunya tepat dan mengamankan transaksi.

“Lakukan dialog yang cerdas secara emosional. Bicara seperti manusia normal bukan dengan skrip penjualan. Tidak harus dipoles sempurna. Alih-alih, dorong mereka melalui keraguan dan resistensi pada akhir penawaran," ujar Naylor.

Menurut penelitian HubSpot, 69 persen pembeli ingin penjual memahami kebutuhan, 61 persen tidak ingin dipaksa, dan 61 persen ini informasi yang relevan. Apakah staf Anda terlatih dan terinspirasi untuk berjualan di ekonomi baru?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper