Bisnis.com, JAKARTA -- Jika Anda aktif di media sosial pasti sudah tidak asing lagi dengan odading yang trending selama beberapa waktu terakhir.
Roti goreng khas kota Bandung ini menjadi perbincangan banyak orang setelah muncul laporan bahwa antrian untuk mendapatkan makanan itu mengular bahkan para pemburu odading harus mengambil nomor antrian.
Viralnya odading berawal dari video berdurasi kurang dari satu menit, Ade Londok, seorang content creator yang aktif di Instagram @m.adelondok. Dia mengunggah video ulasan dengan pembawaan yang agak 'ngegas' dan sedikit nyeleneh.
"Odading Mang Oleh, rasanya seperti Anda menjadi Iron Man. Belilah Odading Mang Oleh," berikut sepenggal tuturan Ade tentang bagaimana dia menggambarkan roti goreng tersebut.
Video promosi, yang mungkin lebih ke arah iseng ini, ternyata mendapatkan respon hingga 2 juta tontonan setelah akun @kencrotawn mengunggah ulang videonya di Twitter.
Meskipun terkesan nyeleneh, video ini sarat dengan strategi marketing yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh agensi iklan. Dalam video itu Ade menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda sehingga terdengar lebih akrab di telinga masyarakat.
Bahkan, dia menyisipkan pantun yang belakangan ini sering digunakan sebagai bahan obrolan di sekitar kita. Pantun Ade, meskipun tidak mengikuti formula ab-ab atau aa-aa, tetap berhasil menyampaikan pesan jenaka ke penonton videonya.
Dia juga berkali-kali menyebutkan brand "Odading Mang Oleh" dalam video pendek yang dibuat seadanya itu dan berhasil menggugah para netizen penasaran tentang apa Odading sebenarnya.
Kita mungkin tidak akan pernah tahu apakah video yang memperlihatkan Ade menikmati odading sambil mempromosikannya sebagai konten iklan atau murni sharing.
Namun, taktik pemasaran yang dijamin viral memang sudah banyak diterapkan oleh sejumlah brand, khususnya melalui media sosial.
Menurut Disruptive Advertising, banyak orang mengira pemasaran viral membutuhkan modal besar, waktu untuk merancang konten sempurna dan butuh banyak keberuntungan.
Namun, ini bukan keberuntungan 100% melainkan lebih dari keseimbangan yang tepat antara tempat yang tepat, konten yang tepat, waktu yang tepat. Berikut adalah teknik pemasaran viral yang mungkin dapat Anda terapkan pada bisnis Anda.
1. Target, target, target.
Langkah pertama untuk mengembangkan kampanye pemasaran viral adalah mencari tahu siapa audiens yang Anda targetkan dan di mana online. Tidak ada yang menjadi viral dengan sendirinya, Anda perlu mengirim pesan yang tepat kepada orang yang tepat.
Saluran yang digunakan sama pentingnya, karena jika Anda memasarkan di saluran yang salah, Anda tidak akan dapat menjangkau target audiens yang dituju.
Karena pemasaran viral sangat bergantung dengan media sosial, lihat konten apa yang berkinerja terbaik dengan memantau analitik media sosial ini:
- Audience Engagements
- Trending Topics
- Keyword Traffic
- Page Impressions
- Clicks and Reaches
- Demographics
Masing-masing poin di atas akan memberi Anda wawasan tentang faktor terbaik di halaman media sosial Anda. Dari sana, Anda akan tahu apa yang harus dilakukan.
2. Jangan Atur Preferensi Audiens.
Viral marketing adalah tentang membangkitkan tindakan. Sebagai seorang pemasar, Anda perlu menerima bahwa Anda tidak akan menjadi pilihan untuk semua orang, jadi lupakan berusaha menyenangkan semua orang.
Kembangkan opsi dan inspirasi emosi yang kuat untuk dirasakan melalui video, posting blog, teks iklan, atau konten sosial. Anda ingin orang lain mencintai atau membenci Anda. Anda ingin konten yang dibuat dapat memicu percakapan, pikiran, dan perasaan yang ingin dibagikan orang.
3. Menjadi Berbeda.
Sering kali kita begitu terjebak dalam melakukan apa yang telah dilakukan industri sehingga kita terjebak dalam kampanye bla yang tidak membuahkan hasil. Kita mungkin sering meniru para pemimpin industri, yang justru membuat kita kehilangan peluang untuk tampil berbeda.
'Mengguncang' pasar terkadang bukanlah hal yang buruk. Pikirkan tentang pasar Anda, pesaing Anda, dan apa yang biasanya dilakukan, kemudian cobalah untuk menciptakan sesuatu yang berbeda yang jelas masih relevan dan berharga bagi pelanggan Anda.
4. Terkadang Anggaran Bukanlah Faktor Utama Kesuksesan Strategi Pemasaran.
Sering kali, orang mungkin merasa mereka perlu mempekerjakan penulis konten, videografer, atau fotografer terbaik untuk membuat semuanya menjadi viral. Ini sama sekali tidak benar, karena ini semua tentang konten, kreativitas, dan kepribadian.
Dengan menggunakan humor, kreativitas, dan lelucon budaya pop, orang yang menonton iklan dapat dengan mudah terhubung dan menikmatinya. Konten autentik tetap disenangi banyak orang.
5. Buka Akses untuk Membagikan Konten dengan Mudah.
Viral marketing adalah iklan yang menggemparkan internet — menyebar seperti virus. Pastikan konten Anda mudah dibagikan dan tidak membuat penonton harus melakukan tindakan yang mengganggu, seperti register atau sign in, untuk melihat konten Anda. Viral marketing bukan tentang eksklusivitas, ini tentang massa.