Bisnis.com, JAKARTA -- Masing-masing orang memiliki perjalanan kewirausahaan yang unik. Para wirausaha memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan setiap tantangan.
Sebagai anggota generasi milenial yang kini mendominasi populasi dunia, merupakan tantangan generasi milenial untuk membangun dunia yang lebih baik melalui produk dan layanan yang ditawarkan, dan juga melalui nilai-nilai yang dijunjung oleh bisnis mereka.
Misi besar bagi wirausahawan milenial ini hadir dengan tantangan yang unik bagi generasi kita. Ketika ada masalah baru, generasi ini harus mampu mengatasinya dengan solusi baru juga.
Berikut adalah lima langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk diterapkan oleh para milenial guna membantu mereka mengatasi hambatan dan menuju kesuksesan wirausaha, seperti dikutip melalui Entrepreneur, Senin (1/2/2021):
1. Hilangkan distraksi.
Generasi milenial adalah generasi yang mudah terpecah fokusnya. Mereka dikenal memiliki rentang perhatian yang begitu singkat di mana bunyi notifikasi dari media sosial saja dapat mengganggu produktivitas. Dan meski banyak hal menuntut perhatian, bukan berarti semuanya penting.
Sebagai wirausahawan, penting untuk dapat mengesampingkan gangguan dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting: tujuan dan visi bisnis, serta upaya untuk mewujudkan impian tersebut.
2. Bangun cerita tentang brand Anda.
Milenial sekarang menjadi mayoritas dari populasi konsumen.
Karena berada dalam generasi yang sama dengan target pasar, pengusaha milenial lebih mampu untuk benar-benar mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan mereka. Salah satu cara untuk menjangkau audiens target adalah dengan membuat cerita yang menarik tentang brand.
Gambarkan mengapa dan bagaimana Anda memulai bisnis, mengapa Anda mengejar target tertentu, bagaimana Anda mencari bahan baku, dan akhirnya, bagaimana brand Anda berupaya membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik?
Milenial berkembang dalam cerita dan melalui cerita ini, Anda dapat terlibat dan terhubung dengan konsumen pada tingkat yang menginspirasi mereka untuk mengambil tindakan.
3. Bekerja sama dengan orang yang kompeten
Salah satu jebakan di era informasi adalah bahwa seringkali kita berasumsi bahwa kita dapat melakukan dan belajar apa saja karena kita pikir semuanya tersedia di Internet.
Salah satu bagian dari menjadi wirausahawan yang cerdas adalah mengakui kelemahan Anda dan menyadari bahwa mempelajari tutorial YouTube tidak dapat mengisi celah besar dalam pengetahuan Anda.
Inilah sebabnya mengapa Anda akan mendapatkan keuntungan besar dengan bekerja dengan profesional yang kompeten dan berorientasi pada tujuan.
4. Tetap optimis
Generasi milenial lahir dalam periode penuh gejolak dalam sejarah.
Ini berarti hidup melalui Resesi Hebat selama akhir 2000-an, dan baru-baru ini, berurusan dengan krisis kesehatan dunia yang membawa kemerosotan ekonomi. Terlepas dari keadaan yang suram ini, memiliki pandangan optimis ada gunanya.
Apa manfaat optimisme? Sebuah studi yang dilakukan oleh Michelle Gielan dan Frost Bank menemukan bahwa orang yang optimis lebih mungkin mengalami kesehatan keuangan yang lebih baik daripada orang yang pesimis. Mereka juga cenderung memiliki pengelolaan uang yang lebih sehat.
Sebagai wirausahawan, memiliki sikap optimis dalam situasi yang menantang memungkinkan untuk mengalihkan fokus dari negatif ke konstruktif. Ini mendukung pemikiran kreatif dan pengambilan risiko, yang keduanya penting untuk menjadi pemilik bisnis milenial yang sukses.
5. Kembangkan ketahanan dan fleksibilitas
Pengusaha, bahkan yang paling sukses, tidak asing dengan kegagalan. Namun, ketahananlah yang memungkinkan pengusaha untuk bangkit kembali dari kegagalan itu dan muncul sebagai individu yang lebih kuat dan lebih bijaksana.
Banyak faktor yang berkontribusi pada kegagalan startup, dan bagian dari menumbuhkan ketahanan adalah memperkirakan kemungkinan penyebab kegagalan dan mempersiapkannya dengan baik sebelumnya.
Hambatan menjadi risiko dalam bisnis apa pun, itulah sebabnya pengusaha milenial harus bersiap untuk gagal dengan cepat, belajar dari pengalaman dan mendapatkan kembali momentum kita.