Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Elzatta Tetap Laris Meski Sempat Tutup Sejumlah Gerai

Sebagian brand tidak dapat bertahan di masa pandemi dan berusaha mengalihkan bisnisnya ke bidang lain. Namun, tak sedikit pula yang mampu bertahan dan bangkit menghadapi berbagai tantangan yang terjadi sepanjang 2020 lalu.
Gerai Elzatt/istimewa
Gerai Elzatt/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Industri muslim fashion tanah air telah mencapai masa puncaknya, begitu banyak brand baru bermunculan, baik online maupun offline. Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi secara tiba-tiba menjadikan brand-brand tersebut harus berjuang lebih keras lagi.

Sebagian brand tidak dapat bertahan di masa pandemi dan berusaha mengalihkan bisnisnya ke bidang lain. Namun, tak sedikit pula yang mampu bertahan dan bangkit menghadapi berbagai tantangan yang terjadi sepanjang 2020 lalu.

Salah satunya, brand lokal fashion Muslin Tanah Air, Elzatta hijab yang mampu bertahan dan terus berkembang di masa pandemi. Tak bisa dipungkiri, meskipun brand yang didirikan oleh Elidawati Ali Oemar sejak 2012 ini tergolong sebagai perusahaan besar, Elzatta pun sempat merasakan dampak pandemi.

Elidawati mengakui bahwa sejumlah gerai offline Elzatta ada yang terpaksa harus ditutup karena tak mampu melawan beratnya dampak pandemi Covid-19, terutama untuk sejumlah gerai offline yang berada di pusat perbelanjaan.

“Meskipun begitu berat terasa, kami harus terus putar otak agar brand ini bisa terus menjadi harapan bagi banyak orang. Kami pikir kami tidak bisa diam saja menunggu pandemi usai, kami akhirnya memutuskan terus meluaskan usaha. Sebab, bagaimanapun Elzatta telah menjadi tumpuan hidup banyak orang mulai dari mitra, agen, reseller, hingga para supplier,” ujarnya, dalam keterangan vitual, Kamis (25/2/2021).

Untuk memperluas usaha, Elzatta pun lantas mempertahankan brandnya dengan dua cara yakni online dan offline. Terlebih kehadiran Tika Mulya sebagai Vice President Elzatta, menjadikan brand Elzatta semakin mengaktifkan penjualan onlinenya.

Tika yang termasuk dalam generasi millenial ini, hadir sebagai penyeimbang Elidawati untuk menyegarkan Elzatta dengan ide-ide segarnya di ranah online. Sementara untuk offline, brand ini merapikan kembali toko-toko offlinenya.

Selain itu mereka juga membuka dan melakuan re-opening toko di pasa potensial untuk me-remind pasar tentang brand ini. Seperti pada tanggal 14 Februari lalu, Elzatta membuka Galeri Elzatta di Medan- sebagai penanda kembalinya semangat belanja offline. Pembukaan ini akan diikuti oleh re-opening toko-toko Elzatta di kota lain termasuk di Bandung.

“Kami memperbarui tampilan toko Elzatta dengan tampilan lebih segar. Kami ingin membuat konsumen kembali bersemangat berbelanja offline,” tutur Elidawati.

Kegiatan ini juga diiringi dengan kegiatan sosial donasi busana dari Elzatta dengan total target donasi senilai 1 Miliar. “Ketika membuka toko di sebuah kota, kami juga ingin berbagi dengan masyarakat sekitar. Kami datang inshaAllah membawa manfaat bagi semua,” ujarnya.

Memasuki tahun 2021 ini, dia berharap dunia bisnis menjadi lebih baik terutama setelah adanya vaksinasi sehingga ikut mendongkrak penjualan brand fesyen. Elzatta pun telah menyediakan sejumlah koleksi terbaru menjelang Ramadan dan Lebaran.

Menurut Tika, untuk edisi Ramadan dan Lebaran Elzatta telah menyiapkan koleksi sarimbit dengan motif apik yang terinspirasi dari kekayaan motif lokal.

“Melalui setiap koleksi Elzatta, kami ingin menekankan pentingnya local pride. Betapa kita begitu kaya akan budaya namun tetap harmoni membentuk kesatuan yang indah. Semoga Elzatta terus bisa menemani momen kebersamaan di Indonesia dan semoga pandemi ini akan segera berlalu,” tuturnrya,

Selain itu, pihaknya juga mengeluarkan koleksi khusus bernama Scarf Nusantara. Sesuai judulnya, scarf ini mengangkat tema 38 kota di Indonesia. Tika mengatakan bahwa scarft ini hadir karena pihaknya ingin lebih mengapresiasi kekayaan kota-kota di Indonesia.

Apalagi di masa pandemi ini, masyarakat tidak bisa melakukan travelling seperti biasa sehingga diharapkan kehadiran scafrt tersebut dapat mengobati kerinduan masyarakat akan kota-kota wisata yang ada di Indonesia.

”Kemunculan scarf ini diharapkan bisa menjadi penghibur kerinduan akan travelling. Setelah ini, kami akan mengeluarkan batch kedua yang mengangkat kota-kota lainnya. Scarf ini dijual bersama dengan masker bermotif senada,” ujar Tika Mulya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper