Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yahoo Japan dan Line Resmi Merger di Bawah Naungan Softbank

Yahoo Japan dan penyedia aplikasi pengiriman pesan LINE resmi melakukan merger membentuk raksasa teknologi baru.
Co-chief executive officer Z Holdings Kentaro Kawabe (kiri), dan Takeshi Idezawa pada konferensi pers hari Senin (1/3/2021) di Tokyo. /Bloomberg
Co-chief executive officer Z Holdings Kentaro Kawabe (kiri), dan Takeshi Idezawa pada konferensi pers hari Senin (1/3/2021) di Tokyo. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Yahoo Japan dan penyedia aplikasi pengiriman pesan LINE resmi melakukan merger membentuk raksasa teknologi baru.

Melansir lembaga penyiaran Jepang Nippon Hoso Kyokai (NHK) pada Rabu (3/3/2021), kedua perusahaan ini menggabungkan operasinya di bawah anak perusahaan SoftBank, Z Holdings, yang menjalankan Yahoo Japan.

Merger ini menciptakan grup baru dengan sekitar 23.000 karyawan. Grup ini menangani beragam layanan daring, termasuk pencarian, jejaring sosial, belanja, serta keuangan.

Sebagai catatan, Holdings dalam merger ini mengambil 50 persen dari saham Line milik Naver Korea Selatan. Dengan demikian porsi kepemilikannya akan naik menjadi 65,3 persen.

Presiden Direktur Yahoo Japan Kawabe Kentaro dan CEO Line Idezawa Takeshi kemungkinan mengumumkan strategi bisnis mendatang dalam suatu konferensi pers. Mereka telah memulai pembicaraan untuk menggabungkan sebagian layanan pembayaran digital yang ada saat ini, serta menargetkan integrasi Line Pay ke dalam PayPay pada April 2022 bagi para pengguna di Jepang.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, ini akan menjadikannya salah satu layanan pembayaran ponsel pintar terbesar di Jepang dengan lebih dari 70 juta pengguna.

Nilai investasi yang dikeluarkan oleh Z Holdings sebesar JPY 500 miliar dan akan digunakan untuk mempekerjakan sekitar 5 ribu insinyur ahli kecerdasan buatan selama lima tahun sesuai jangka waktu penyelesaian merger.

Merger Yahoo-Line akan membuat Z Holdings menjadi perusahaan raksasa di bidang pesan dan berita daring serta layanan keuangan. Total pengguna dari platform tersebut diperkirakan bakal melebihi 300 juta penguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper