Bisnis.com, JAKARTA — Pandemi Covid-19 membuat banyak orang untuk terdorong melakukan beberapa aktivitas baru. Untuk menghilangkan penat saat pembatasan sosial, tren memelihara tanaman hias kini marak di gandrungi.
Bahkan tak sedikit pula yang rela merogok kocek lebih untuk membeli tanaman idaman. Manangkap hal tersebut, Asoka Remadja yang populer sebagai traveler menjadikan hobi menanamnya sebagai bisnis yang di tekuni.
“Cari cuan dari bisnis tananam hias itu sangat menjanjikan. Bahkan saya juga menyesal kenapa baru setahun terakhir ini dijalankannya. Maksudnya kenapa tidak dari dulu saja. Yang jelas harga naik turun tidak masalah, tapi bisa balik modal,” ungkapnya secara virtual pada acara Bisnis Muda Day: Hobimu Ladang Cuanmu, Senin (31/5/2021).
Meksipun terlihat mudah, namun untuk tetap bertahan dan juga bersaing dengan pasar haruslah punya strategi yang tepat. Apalagi, untuk pengusaha baru harus memiliki persiapan yang matang untuk jadi usaha di era pandemi ini agar berjangka panjang.
Berikut tips membagun bisnis tanaman hias dari Asoka Remadja :
1. Ikuti apa yang disuka bukan tren pasar
Baca Juga
Karena ini berawal dari hobi, maka carilah apa yang di suka terlebih dahulu. Misalnya, cari tanaman jenis apa yang paling di gemari. Dengan begitu saat perawatnya akan dilakukan dengan sepenuh hati. Jika hanya mengkuti pasar, pada saat tanaman tersebut tidak laku justru akan malas untuk merawatnya.
2. Pengatahuan
Saat menjual tanaman, pelaku usaha harus memiliki bekal yang banyak dalam pengetahuan. Mulai dari cara menanamnya, merawatnya, kelemahan tanaman tersebut dan lainnya. Dengan bekal pengetahuan tersebut, maka saat tanaman yang di terima pelanggan tidak sesuai, penjual sudah tau cara mengatasinya.
3. Berbuat baik pada semua
Saat menjalankan bisnis yang dipasarkan secara online, menjadi penjual yang ramah pada calon pembeli adalah hal yang paling penting. Meskipun pasar baru sekedar bertanya-tanya dan belum tentu jadi membeli, itu sangatlah penting untuk ditanggapi.
Jangan pernah membalas pertanyaan calon pembeli karena untuk cuan. Tanamkan pada diri sendiri untuk menjadi komunikasi yang baik antar sesama, bukan untuk keuntungan pribadi. Jika komunikasi sudah lancar maka dengan sendirinya akan ada ikatan antara pembeli dan penjual.